Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Prajurit TNI di Papua Tewas Akibat Miras Oplosan

Kompas.com - 20/07/2018, 14:52 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Tiga prajurit TNI yang bertugas di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, tewas setelah mengonsumsi minuam keras (miras) oplosan yang diracik sendiri, Kamis (19/7/2018).

Sementara, dua prajurit lainnya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Marten Indey, Aryoko, Kota Jayapura, setelah dirujuk dari RSUD Mulia, Puncak Jaya, Jumat (20/7/2018).

Tiga prajurit TNI yang meninggal dunia, yaitu Praka Felix Lauren Rumbekwan, Pratu George Willyanto Ndiken dan Pratu Agustinus Hamok Warong. Sedangkan dua lainnya yang dirawat di rumah sakit yaitu, Pratu Leonardo Sony Siloy dan Pratu Abdurab Ahek.

Kapendam 17 Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi menjelaskan, awalnya lima prajurit ini melaksanakan kerja bakti di sekitar pos pada Kamis pagi.

Setelah itu, kelimanya beristirahat di saung-saung belakang pos sambil minum dan makan extrafooding. Di antara mereka ada yang mengonsumsi minuman kaleng suplemen Ena’O yang dibeli dari warung di sekitar pos.

Baca juga: Bos Miras Oplosan yang Tewaskan 69 Orang di Cicalengka Dimiskinkan

Namun fatalnya akibat ketidaktahuan prajurit, ada yang berinisiatif mencampurkan minuman suplemen tersebut dengan alkohol 70 persen (ethanol) yang biasanya digunakan oleh bintara kesehatan untuk membersihkan luka.

"Dari keterangan teman-temannya sebagai saksi bahwa setidaknya lima orang prajurit ikut mengonsumsi minuman yang bercampur alkohol tersebut," kata Aidi dalam rilis resminya, Jumat (20/7/2018).

Lanjut Aidi, kelima prajurit tersebut kemudian tertidur di saung belakang pos. Sementara rekan mereka lainnya beristirahat sambil makan siang.

Sekitar pukul 12.30 WIT, kelima prajurit tersebut kemudian dibangunkan oleh rekannya untuk makan siang. Namun saat bangun, semuanya mengeluh pusing, mual dan merasa kesakitan.

"Hal tersebut kemudian dilaporkan kepada Danki Pos dan diambil tindakan korban segera dilarikan ke RSUD Mulya Puncak Jaya, Papua," tuturnya.

Menurut Aidi, setelah kelimanya dibawa ke RSUD Mulia, Puncak Jaya, pukul 13.20 WIT Praka Felix Lauren Rumbekwan dinyatakan meninggal dunia dengan diagnosa sementara karena keracunan alkohol.

Selanjutnya, pada pukul 21.00 WIT dua prajurit, yaitu Pratu George Willyanto Ndiken dan Pratu Agustinus Hamok Warong juga dinyatakan meninggal dunia.

"Sedangkan dua orang lainnya masih dalam perawatan dan dirujuk ke RS Marten Indey," ujarnya.

Baca juga: Kesal Anggotanya Dibegal Pemabuk, Dandim Garut Fokus Berantas Miras

Aidi menambahkan, berdasarkan hasil pengecekan di pos termasuk warung-warung di sekitar pos tidak ditemukan adanya jenis miras lain.

"Ini semata-mata karena ketidak tahuan prajurit mencoba-coba sendiri mengonsumsi minuman suplemen dicampur dengan alkohol. Padahal alkohol tersebut bukan jenis untuk dikonsumsi melainkan untuk bahan pembersih luka, di mana saat kejadian mereka lepas dari pengawasan unsur perwira atau pimpinan," tandasnya.

Kompas TV Kepolisian Daerah Jawa Barat menyita seluruh aset pemilik produksi minuman oplosan setelah dijerat tindakan pidana pencucian uang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com