Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenpora Minta Maaf karena Terlambat Apresiasi Juara Dunia Karate Fauzan

Kompas.com - 19/07/2018, 21:44 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyampaikan permohonan maaf karena terlambat memberikan apresiasi kepada karateka Fauzan.

Permohonan maaf Kemenpora disampaikan melalui rilis resmi yang dipublikasi di situs www.kemenpora.go.id.

Fauzan, atlet asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menjadi juara dunia dalam WASO World Championship di Ceko pada Januari 2018.

Namun, Fauzan mengaku, tak ada apresiasi dari pemerintah atas prestasinya. Bahkan, untuk pendanaan keberangkatan ke Ceko, ia harus meminta bantuan dari berbagai pihak.

"Atas keterlambatan pemberian apresiasi dan koordinasi pada Fauzan ini, Kemenpora menyampaikan permohonan maaf," demikian rilis Kemenpora.

Kemenpora menyatakan tak bermaksud untuk tidak memberikan perhatian kepada Fauzan atas prestasi yang dicapainya dan menyampaikan kebanggaan terhadap pencapaian atlet berusia 20 tahun itu.

Baca juga: Fauzan, Juara Dunia Karate yang Gagal Jadi Polisi, Melamar Satpol PP

Sementara, mengenai penghargaan yang diberikan kepada pelaku olahraga berprestasi, merujuk UU No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, khususnya Pasal 86.

Untuk pemberian dan bentuk penghargaan serta pelaksanaan pemberian penghargaan diatur dengan Peraturan Presiden.

Kemenpora menegaskan tidak ada diskriminasi dalam hal pemberian penghargaan.

"Meskipun sejauh ini regulasi yang ada masih lebih fokus mengatur pemberian penghargaan untuk olahraga prestasi. Hal ini semata-mata mendorong para atlet untuk lebih berprestasi di olahraga prestasi yang menjadi perhatian masyarakat," demikian pernyataan Kemenpora.

Beri penghargaan untuk Fauzan

Rencananya, Menpora Imam Nachrawi akan memberikan penghargaan kepada Fauzan dalam waktu dekat.

Menpora juga memerintahkan jajaran terkait di Kemenpora untuk memanggil pengurus Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI), Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Fauzan, dan pelatihnya.

Pemanggilan ini terkait pembahasan soal pola dan mekanisme serta prosedur yang harus ditempuh dalam pengiriman atlet ke luar negeri, terutama untuk atlet olahraga rekreasi seperti karate tanpa pemberitahuan pemerintah.

Akan tetapi, ketika berprestasi menuntut penghargaan dari pemerintah. 

Kemenpora juga telah berkomunikasi Kepala Dispora Kalimantan Selatan terkait pekerjaan yang layak bagi Fauzan.

Seperti diberitakan, saat dihubungi Kompas.com, Fauzan mengaku tengah menunggu kelanjutan lamaran sebagai anggota Satpol PP Pemprov Kalimantan Selatan, setelah sebelumnya gagal seleksi menjadi polisi.

Kemenpora juga membantah anggapan tidak memberikan penghargaan terhadap cabang olahraga karate karena tidak sepopuler sepak bola dan bulutangkis.

Kompas TV Andika seorang remaja Juara Nasional Muay Thai asal Probolinggo ini hidup di pelosok desa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com