Wagirah bahkan tidak berhenti melawan dengan melempar semua orang di sekitarnya dengan pasir.
"Aku ora ridho omahku diambrukno (saya tidak ridha rumahku dirobohkan)," kata Wagirah.
Sebanyak 700 petugas gabungan terlibat dalam proses penggusuran tadi pagi.
Kapolres Kulon Progo, AKBP Anggara Nasution mengatakan, aparat disiagakan untuk tiga hari pelaksanaan pengosongan lahan ini.
"Seumpama nanti pengosongan selesai satu hari ya kita tinggal melakukan maintenance dan patroli," ungkap Anggara.
Ia memastikan, aparat akan bersikap persuasif sepanjang pengosongan lahan.
Konstruksi minggu depan
Juru bicara proyek pembangunan NYIA, Agus Pandu Purnama mengatakan, pembangunan bandara NYIA segera memasuki tahap konstruksi. Ia mengatakan, tahap itu berlangsung minggu depan.
Pengosongan lahan saat ini membuat pihaknya bisa fokus pada pembangunan konstruksi tersebut.
"Kita jamin konstruksi sesuai perencanaan kita," kata Pandu.
AP I memastikan terdapat 33 rumah yang masih bertahan di lahan pembangunan NYIA. Warga ngotot bertahan di sana.
Manajer Proyek Pembangunan NYIA, R Sujiastono mengatakan, 17 dari 33 rumah yang bertahan telah dirobohkan hari ini. "Kalau bisa hari ini atau besok selesai," katanya.
Ia memastikan, pengosongan lahan ini sudah melalui banyak tahapan, bahkan sejak awal 2018 ini.
Baca juga: Pedagang Sekitar Bandara NYIA Keluhkan Omzet Jeblok
AP I dan pemerintah daerah juga telah memberi penawaran terbaik bagi warga yang menolak penggusuran. Mulai dari menerima keputusan pengadilan, mengambil penggantian yang sudah dititipkan melalui pengadilan, ataupun menerima relokasi ke rumah-rumah sewa.
Semua langkah ini, menurutnya, sebagai penghargaan kemanusiaan kepada warga yang memaksa bertahan di lahan NYIA.
BERSAMBUNG: Tolak Tanah Digusur untuk Bandara, Sumiyo Bergulat dengan Petugas di Atap Rumah (2)