Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh 10 Pria Dewasa untuk Berburu Ular Sanca di Mojokerto

Kompas.com - 19/07/2018, 17:11 WIB
Farid Assifa

Editor

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Warga di Mojokerto beramai-ramai berburu ular Sanca Kembang yang diduga bersembunyi di dalam sarangnya di Goa Unengan, Desa Sekargadung, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Rabu (18/7/2018).

Kepala Dusun Unengan, Sudarsono, menuturkan, untuk berburu ular Sanca Kembang berukuran besar itu paling tidak melibatkan minimal 10 orang.

Sebagian warga turut memburu ular Sanca Kembang Phyton Reticulatus (tidak dilindungi) yang diperkirakan berukuran lebih besar ketimbang ular yang ditangkap sebelumnya.

"Masih menunggu hingga 10 orang karena khawatir nanti kalau ularnya besar," ungkapnya.

Dia mengatakan, dalam perburuan ular Sanca Kembang liar ini, warga menyiapkan sejumlah peralatan sederhana seperti tali tambang dan karung bekas.

"Persiapan bawa tali tambang dan karung jika nanti dapat ular," paparnya.

Untuk memancing ular dari sarangnya, warga memakai darah ayam.

Ilustrasi ular sanca kembang.KOMPAS.com/M IQBAL FAHMI Ilustrasi ular sanca kembang.

Menurut dia, nantinya titik perburuan akan difokuskan di sepanjang sungai aliran irigasi dan di area persawahan.

Baca juga: Wanita Ditelan Ular Sanca, Warga Diminta Tak Pergi ke Kebun Sendirian

Selain itu, warga juga akan menuju ke kawasan Goa Unengan yang diyakini didiami ular Sanca Kembang berukuran jumbo itu.

"Kami masih masih menunggu pawang ular dan menunggu hingga terkumpul 10 orang, kalau tidak, ya gak jadi berangkat," ujarnya.

Sebelumnya, dalam kurun waktu enam bulan warga setempat berhasil menangkap 8 ekor ular Sanca Kembang berukuran besar, masing-masing panjangnya lebih dari 3 meter.

Paling besar warga pernah menangkap ular Sanca Kembang panjangnya lebih dari sekitar 8 meter.

Berdasarkan hasil investigasi anggota Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur wilayah Mojokerto-Sidoarjo, sarang ular Sanca Kembang berada di sekitar Goa Unengan. Hal itu diperkuat adanya jejak bekas ular Sanca Kembang yang berada di mulut goa.

Abdul Khalim, Kepala Resort Konservasi Wilayah Mojokerto-Sidoarjo BBKSDA Jatim mengatakan, kondisi geografis di kawasan perkampungan tersebut yang didominasi persawahan, perkebunan hingga goa batu, disinyalir merupakan habitat ular Sanca Kembang.

"Lingkungan sekitar cenderung banyak dihuni oleh habitatnya ular karena ada ruang rongga goa yang ditambah banyaknya air di sekitarnya," ujarnya, Rabu (18/7/2018).

Baca juga: Ular Sanca Telan Seorang Wanita, Lokasi Dikenal sebagai Sarang Ular

Menurut dia, habitat jenis ular Phyton Reticulatus ini cenderung menyukai tempat di dekat sumber air yang mempunyai karakteristik kelembaban.

Karena itulah, ia memperkirakan ada aliran air di dalam goa Unengan lantaran kondisi tanah di tempat itu lembab dan basah.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hingga Malam Warga Berburu Ular Raksasa di Goa Unengan dan Hati-hati! Ular Sanca Kembang Berukuran Tidak Lazim Diduga Bersarang di Goa Unengan Mojokerto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com