Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Tahanan Tewas Dikeroyok Rekannya di Sel Polres Subang

Kompas.com - 18/07/2018, 23:28 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Seorang tahanan Polres Subang, Jawa Barat, ADS meninggal setelah diduga dianiaya tahanan lainnya. ADS meninggal di RSUD Subang pada tanggal 11 juni 2018 sekitar pukul 04.15 WIB.

Untuk diketahui, ADS ditahan Penyidik Satreskrim Polres Subang sejak tanggal 6 Juni 2018 atas kasus penipuan dan penggelapan sesuai dengan LP-B/08/I/2018/JBR/RES SBG tanggal 7 Januari 2018 dengan pelapor Rumondor Afiantho. 

Insiden ini sempat viral setelah istri ADS membuat pernyataan di media sosial bahwa suaminya dianiaya hingga dimintai uang di dalam tahanan. 

Bahkan muncul meme dengan foto ADS dengan bertuliskan "Viral Berurusan dengan polisi, almarhum Ade Diding Diperas Uang Rp 6 juta dan dipukuli hingga kencing berdarah. INIKAH Indonesia".

Kapolres Subang AKBP Joni menjelaskan bahwa pernyataan yang menjadi viral di media sosial itu adalah akibat kesalahpahaman. Pihaknya telah berbicara dengan istri dan keluarga korban terkait masalah tahanan yang tewas itu.

"Kita sudah mintai keterangan sama keluarga, ternyata miskomunikasi, sekarang semuanya sudah clear tidak ada masalah lagi. Namun proses hukum tetap berjalan," kata Joni yang dihubungi Kompas.com, Rabu (18/1/2018).

"Bahkan kami juga memberikan santunan kepada keluarga termasuk anaknya, biaya pendidikan selama satu tahun," imbuhnya.

Baca juga: Tahanan Narkoba Berusaha Kabur dengan Jebol Ruang Tahanan Pakai Keran Air

Meski begitu, Joni mengakui ada kelalaian pada petugas jaga saat peristiwa itu terjadi. Kini petugas tersebut tengah dalam pemeriksaan.

"Kalau ada kelalaian dari penjagaan kami, itu iya," katanya. 

Dia mengakui, kematian ADS akibat penganiayaan yang dilakukan oleh tahanan.

"Unsur penganiayaan ini murni oleh tahanan, tersangkanya 13 orang sedang diproses," jelasnya.

Kelalaian petugas

Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto menyesali adanya insiden tersebut.

"Saya menyesal dan prihatin," ucapnya di Gedung Direskrimum Polda Jabar. 

Dikatakan, Polda Jabar telah memeriksa tiga anggota yang dianggap lalai saat peristiwa tersebut terjadi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com