Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Api Obor Asian Games 2018 yang Diambil dari Mrapen Grobogan

Kompas.com - 18/07/2018, 23:11 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Warga Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, layak bangga karena api obor Asian Games 2018 diambil dari sumber api abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Grobogan.

Rabu (18/7/2018), rombongan panitia pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) menginjakkan kaki di obyek wisata kesohor di Grobogan itu.

Dalam kesempatan itu hadir Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Puan Maharani, Wakil Kepala Polri Komjen Pol Syafruddin, Ketua Komisi x DPR RI Djoko Ujianto dan Ketua umum INASGOC Erick Thohir.

Hadir pula Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Bupati Grobogan Sri Sumarni, Bupati Demak M Natsir serta jajaran petinggi TNI dan Polri di Jateng.

Bahkan tujuh Putri Indonesia juga hadir, yaitu Ika Fiyonda Putri (2007), Zivanna Letisha (2008), Qory Sandioriva (2009) Whulandary Herman (2013), Olvah Alhamid (2015), Kezia Warouw (2016) dan Bunga Jelita (2017).

Baca juga: Di Candi Prambanan, 2 Legenda Atlet Indonesia Satukan Api Obor Asian Games 2018

Sejak pagi, ratusan warga memadati kawasan obyek wisata Api Abadi Mrapen. Personel TNI dan kepolisian pun disiagakan menyebar di sejumlah titik lokasi. Kegiatan ini berlangsung semarak dan kondusif. Sejumlah awak media asing pun terlibat mendokumentasikan proses pengambilan api Asian Games itu.

Api abadi Mrapen

Usai membuka acara, Puan Maharani berkesempatan menyulutkan kayu kecil ke sumber api di api abadi Mrapen dengan didampingi perwakilan salah satu Putri Indonesia. Nyala api di kayu itu lantas ditransmisikan ke dalam tinderbox yang telah disediakan.

Puan selanjutnya menyerahkan tinderbox kepada Ganjar Pranowo. Oleh Ganjar, tinderbox itu kemudian diberikan kepada petenis Legendaris, Yustedjo Tarik.

Api abadi Mrapen lalu dibawa menuju Semarang oleh Yustedjo dengan menumpang kendaraan roda empat. Sesampai di Semarang, api diserahkan kepada mantan atlet tenis kelas dunia, Yayuk Basuki. Setelah itu, api diserahkan ke Semarang Hendrar Prihadi. Api di tinderbox kembali diserahkan kepada Yustedjo Tarik untuk dibawa ke Prambanan.

Di Prambanan, api abadi Mrapen kemudian dipertemukan dengan api Asian Games dari India yang telah tiba terlebih dahulu di Yogyakarta. Di Prambanan, kedua api akan disatukan sebagai tanda kesiapan Indonesia untuk menggelar Asian Games.

Api kemudian dikirab keliling Indonesia, mulai dari DIY menuju Stadion Sriwedari sebagai tempat bersejarah bagi olahraga Indonesia. Stadion itu adalah tempat Pekan Olah Raga Nasional (PON) pertama kali digelar.

Dikirab ke sejumlah kota

Selanjutnya api dibawa menuju beberapa kota di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat,  Papua, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Aceh, Sumatera Utara, Pekanbaru, Jambi dan Sumatera Selatan.

Sesampai di Kota Palembang, Sumatera Selatan, ada 4 hingga 5 kabupaten/kota yang akan dilalui oleh rombongan kirab api obor Asian Games 2018.

Dari Palembang, api dibawa menuju Bandar Lampung dan diseberangkan ke Pelabuhan Merak, Banten, Serang pada 9-10 Agustus. Setelah keliling Serang, api langsung dibawa ke Purwakarta guna mengikuti Festival Citarum dan lanjut menuju Kota Bandung dengan finish di Gedung Sate.

Baca juga: Warga Mau Kok Diajak Sambut Api Asian Games di Jalanan

Pada 17 Agustus, api akan dibawa ke Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu untuk ikut dalam upacara bendera HUT RI. Dan, sorenya, api akan dibawa ke Istana Negara. Prosesi serah terima api dari Presiden ke Ketua Panitia penyelenggara Asian Games (INASGOC) digelar pada saat upacara penurunan bendara pusaka di istana.

Pada 18 Agustus, api menginap di Balai Kota Jakarta, lalu akan dibawa oleh Torch Barrer bersama 2018 pelari lainnya menuju GBK. Lalu api akan dinyalakan dua torch ambassador pada saat upacara pembukaan Asian Games 2018. Total daerah yang akan dilewati api Asian Games 2018 adalah 53 kabupaten/kota di 18 provinsi.

"Atlet Indonesia harus terus bersemangat yang menggelora seperti api abadi yang terus menyala. Harumkan nama Indonesia di Asian Games 2018," tegas Sutedjo.

Kompas TV Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menghadiri seremoni penyatuan api obor Asian Games 2018 di Candi Prambanan, Klaten, Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com