YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian mengamankan beberapa benda dari rumah IS yang lain di RT 12, RW 50 Pogung Dalangan, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.
Dari penggeledahan rumah berlantai dua tersebut, polisi menyita beberapa buku, kamera, dan CD.
Ketua RT 12, Sulistiono (54) mengatakan, dirinya yang diperbolehkan masuk ke rumah T, istri dari IS yang diamankan polisi sore tadi di Condongcatur, Depok, Sleman.
Polisi kemudian menggeledah hampir seluruh ruangan di rumah yang bercat putih itu. Penggeledahan dilakukan Rabu (18/7/2018) pukul 18.10-18.45 WIB.
"Saya di rumah dijemput ada rumah penduduk yang dicurigai terkait teroris, kurang lebih jam 18.10 WIB tadi," ujarnya saat ditemui di sekitar lokasi, Rabu (18/7/2018).
Baca juga: Densus 88 Amankan Seorang Terduga Teroris di Sleman
Begitu datang mengizinkan, petugas Densus menggeledah masing-masing ruangan.
"Lantai satu tidak ditemukan apa-apa. Di lantai dua, kamera digital yang sudah mati, CD, dan buku, sebagai barang bukti hasil penggeledahan. Sebelum dibawa di foto terlebih dahulu," tuturnya.
Selama penggeledahan sekitar satu jam, jalan di sekitar lokasi ditutup. Semua orang tidak boleh beraktivitas ataupun mendekati.
"Polisinya belasan yang masuk ke rumah," imbuhnya.
Menurut dia, posisi rumah kosong. Polisi belum berani masuk sampai dirinya datang.
Baca juga: Sehari-hari, Terduga Teroris di Sleman Buka Warung Makan
Rumah tersebut sejak direnovasi akhir 2017 memang tidak ditempati sampai saat ini. Tanah yang digunakan merupakan tanah kas desa yang disewa oleh T.
"Dulu digunakan sebagai warung makan. Tahun 2016 itu masih ada aktivitas, sampai selesai direnovasi tidak ada aktivitas," ucapnya.
Salah seorang tetangga IS, Lilis (47) mengaku kaget saat polisi datang dan menutup jalan di depan rumahnya.
"Jalannya ditutup sesudah Maghrib, polisinya banyak sekali lalu saya masuk ke rumah," ucapnya.
IS selama ini dikenal baik. Bahkan saat berkunjung ke rumah yang digunakan warung makan, ia sering menyapanya.