Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Gaya Pakaian Dedi Mulyadi dan Sikapnya yang Anti-protokoler

Kompas.com - 17/07/2018, 15:16 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi memiliki ciri pakaian khas pangsi Sunda gaya milenial dipadupadankan dengan iket kepala menjadi perhatian pecinta fashion saat ini.

Gayanya tersebut pun menunjukkan dirinya yang anti-protokoler selama menjabat bupati Purwakarta dua periode.

Saat ini, Dedi sudah tidak didampingi para pengawal pribadinya. Sebab, selain tidak lagi menjabat sebagai bupati Purwakarta, ia juga belum beruntung dalam kontestasi Pilkada Jabar.

Menariknya, cara berbusana kader Nahdlatul Ulama tersebut terbilang khas. Dia kerap tampil mengenakan baju pangsi khas Sunda dengan sentuhan milenial.

Selain itu, iket putihnya menjadi ciri khas sejak dia menjabat sebagai wakil bupati Purwakarta tahun 2003.

Gaya berpakaian Dedi Mulyadi menjadi sorotan pemerhati fesyen Purwakarta, Dahlia Rineva. Dahlia menilai, pangsi yang dikenakan Dedi memiliki diferensiasi dengan pangsi Sunda pada umumnya.

“Sepintas akan terlihat seperti baju pangsi biasa. Tetapi, kalau kita telaah tekstur bahan dan desainnya itu jelas berbeda. Bahannya semi kasar tetapi tidak terkesan murahan, tetap berkelas,” katanya, Selasa (17/6/2018).

Baca juga: Dedi Mulyadi Sebut Seragam Sekolah Seharusnya Tidak Wajib

Menurut Dahlia, gaya Dedi Mulyadi sudah menjadi tren di berbagai daerah. Khususnya, di wilayah Purwasuka (Purwakarta, Subang, Karawang) dan Priangan Timur.

Fenomena ini membuktikan bahwa orang Jawa Barat terbuka untuk inovasi fashion yang selama ini menjadi ciri khasnya.

“Kalau dipandang tampak cerah dan nyaman di mata. Beberapa desainnya kalau dilihat pangsi Kang Dedi itu mirip gamis milik T’Challa dari film Black Panther,” ujarnya.

Bedanya, gamis T’Challa berbentuk panjang, sementara baju Dedi Mulyadi berbentuk pangsi biasa. Ornamen milenial dalam pangsi tersebut menyedot perhatian warga sehingga diikuti sebagai model fashion baru.

“Jarang kita temukan ada tokoh publik politisi yang gaya berpakaiannya diikuti warga,” ucapnya.

Saat dikonfirmasi, Dedi Mulyadi mengatakan, baju pangsi milenial tersebut dibuat langsung sang istri. Dedi memilih bahan dan menentukan desain. Sementara sang istri yang menjahit.

“Saya minta bantuan istri untuk menjahit. Saya pilih bahan dan bikin desain. Alhamdulillah, cocok dan nyaman hasilnya seperti ini,” singkatnya.

Dedi menginginkan agar kesan kampungan tidak lagi tersemat pada pengguna pakaian pangsi. Karena itu, dia menambahkan ornamen milenial dalam baju pangsinya tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com