Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cerita di Hari Pertama Sekolah: Siswa Aniaya Teman hingga Sekolah Disegel

Kompas.com - 17/07/2018, 11:28 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Satu per satu siswa menjalani rukiyah yang ditangani langsung oleh pengasuh ponpes, Ahmad Su'adi Chasan. Setiap siswa dipegang bagian keningnya lalu serangkaian doa dipanjatkan. Selesai didoakan, siswa diminta meminum segelas air putih yang telah disiapkan sebelumnya.

Ahmad mengatakan, rukiah bertujuan membuka hati dan daya pikirnya supaya lebih fokus dan mudah menerima pelajaran serta  membentengi diri siswa dari segala hal negatif dari lingkungan yang berpotensi merusak intelektualisme, keimanan, dan perilakunya.

 

3. Tawuran lalu dijemur di kantor polisi

Di Bogor, puluhan pelajar SMK di Bogor digiring ke kantor polisi pada hari pertama masuk sekolah lantaran terlibat tawuran di kawasan Simpang Sentul, Kabupaten Bogor.

Sebanyak 36 pelajar SMK itu dibawa ke Mapolres Bogor dan dijemur di tengah lapangan kantor polisi. Puluhan pelajar laki-laki dijemur dengan hanya mengenakan celana panjang tanpa atasan. Mereka juga disuruh melakukan push up sebagai hukuman.

4. Pelajar Aniaya temannya

Sementara itu, hari pertama masuk sekolah tidak begitu menyenangkan bagi MR, seorang siswa dari sebuah sekolah swasta di Kecamatan Andir, Bandung.

MR justru terlibat perkelahian dengan rekannya, Tlk, dan mengakibatan luka sayat di bagian kepala MR.

"Kepala korban mengalami luka karena benda tajam, informasi awal karena sabetan pisau cutter," ujar Kapolsek Andir Kompol Dadang Gunawan yang dihubungi Kompas.com, Senin (16/7/2018).

Dari keterangan petugas kepolisian, perkelahian dipicu karena pelaku dan korban saling senggol saat hendak memarkirkan kendaraan di Jalan Kebonjati.

Tlk saat ini sudah diamankan pihak Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung.

Baca juga: Hari Pertama Sekolah, Seorang Pelajar SMA Di Bandung Dianiaya Temannya

 

5. Sekolah disegel

Puluhan murid di Sekolah Dasar Negeri 99, Kampung Beru, Desa Pelalakang, Taklar, Sulawesi Selatan, terpaksa gigit jari karena gerbang sekolah mereka tersegel. Penyegelan tersebut disebabkan kasus sengketa lahan dan mutasi kepala sekolah.

"Saya tidak tahu apa masalahnya sehingga disegel, karena saya juga pertama kali menginjakkan kaki di sekolah ini sebagai kepala sekolah yang baru," kata Hj Siti Hasma, Kepala SD 99 Kampung Beru.

Balok kayu dan bambu di gerbang sekolah menghalangi keingnan puluhan siswa SD Negeri 99 di untuk belajar di hari pertama sekolah mereka.

Baca juga: BERITA FOTO: Hari Pertama Sekolah untuk Anak, Berjuta Rasanya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com