Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda: Jangan Sampai Palembang Malu di Asian Games gara-gara Preman

Kompas.com - 16/07/2018, 18:59 WIB
Aji YK Putra,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Menjelang perhelatan Asian Games 2018, jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrium) Polda Sumatera Selatan menangkap sebanyak 124 preman di kota Palembang, Senin (16/7/2018).

Razia itu dilakukan di kawasan Pasar Cinde, Jalan Kolonel Atmo, Jalan Jenderal Sudirman, Pasar 16 Ilir, Jalan Angkatan 45, dan Jalan Pingpong.

Baca juga: Cerita Pemilik 5 Ekor Ikan Arapaima, Biaya Rp 200.000 Per Hari hingga Didatangi Polisi

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, dari ratusan preman yang diamankan, hampir semuanya bekerja sebagai juru parkir yang menjaga kawasan dilarang parkir.

“Karena itu wilayah yang dilarang, mereka masih saja bandel dan mengambil pungutan parkir. Bahkan, tarif parkir itu juga ada yang melebihi batas hingga Rp 10.000 untuk motor,” kata Zulkarnain.

Baca juga: Cerita Pemilik 10 Ular Piton, Biaya Rp 3 Juta Per Bulan hingga Tolak Tawaran Rp 150 Juta untuk Syahrini (2)

Setelah diamankan, ratusan preman tersebut langsung didata dan diberikan pembinaan sehingga pelaksanaan Asian Games dapat berlangsung aman tanpa adanya aksi premanisme di Palembang.

“Jangan sampai ketika Asian Games membuat malu Palembang sebagai tuan rumah dengan banyak tukang parkir liar dan premanisme. Identitas mereka sudah dicatat sehingga apabila melakukan tindak pidana kedepannya, akan dilakukan tindakan tegas," ujar Zulkarnain.

Baca juga: Iriawan: Saya Terganggu dengan PKL, Asian Games Ini Hajat Besar...

Sementara itu, saat memeriksa Wawan (38), polisi menemukan paket sabu ukuran kecil dari saku kantongnya sehingga dia langsung diproses hukum.

“Bukan beli. Sabu itu nemu di jalan. Daripada mubazir, aku ambil,” ujar pria bertato ini.

Setelah dilakukan pendataan, para juru parkir ini diberi hukuman dengan menyanyikan lagu nasional dengan diiringi gitar para pengamen yang juga ikut digelandang petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com