Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Landa Dua Kabupaten di Papua Barat

Kompas.com - 14/07/2018, 22:53 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Hujan deras yang melanda Provinsi Papua Barat Sabtu (14/7/2018) dini hari mengakibatkan banjir menggenangi ratusan rumah di dua kabupaten.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat, Derek Apnir mengatakan, banjir terjadi di Kabupaten Monokwari dan Manokwari Selatan sejak pukul 04.30 WIT.

Untuk di Kabupaten Manokwari Selatan, terdapat 200 rumah yang terendam banjir setinggi 50 centi meter, tepatnya di Distrik Ransiki.

Pihak BPBD Papua Barat bersama BPBD Manokwari Selatan telah mengatasi masalah banjir ini dengan membersihkan selokan dan kali yang tersumbat dengan menggunakan alat berat.

"Untuk di Distrik Ransiki kami sudah atasi dengan menurunkan alat berat membersihkan saluran yang tersumbat," kata Derek dihubungi via selulernya Sabtu malam.

Banjir yang terjadi di kabupaten tersebut juga mengakibatkan akses jalan di Distrik Ransiki dan Neney terputus.

"Banjir ini juga mengakibatkan akses jalan terputus di dua distrik," ujar Derek.

Sedangkan untuk Kabupaten Manokwari, kata Derek, banjir setinggi tiga meter melanda 400 rumah di Distrik Prafi. Akibatnya warga harus diungsikan di posko yang sudah disiapkan BPBD Papua Barat dan Manokwari.

Saat ini, pihak BPDB masih memantau situasi di Manokwari, apabila hujan deras turun lagi dan menyebabkan banjir akibat luapan air sungai, maka seluruh warga di Distrik Prafi akan diungsikan

Pasalnya, kata Derek, hingga Sabtu sore banjir sudah mulai merata di distrik tersebut hingga Distrik Warmare.

"Kami sudah menyiapkan tenda pengungsi bila terjadi banjir lagi. Sedangkan untuk warga yang sudah mengungsi pihak BPBD sudah menyiapkan bahan makanan," tuturnya.

Banjir juga menggenangi sejumlah kampung di Distrik Masni, sehingga akses jalan provinsi tergenang air.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir ini, namun menurut Derek, warga di dua kabupaten tersebut mengalami trauma.

"Warga sekarang ini alami trauma atas musibah ini," katanya.

Derek menambahkan, status siaga banjir ini sudah dinyatakan sejak tiga bulan lalu. Sehingga, banjir yang melanda dua kabupaten ini bisa disikapinya dengan cepat.

"Gubernur Papua Barat sudah ajukan permohonan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) soal siaga banjir ini, tapi belum terealisasi. Hanya tim verifikasinya BNPB saja yang sudah turun," terang Derek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com