Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Zohri Minta Dibelikan Sepatu Rp 400.000 Sebelum Latihan untuk Kejuaraan Dunia

Kompas.com - 13/07/2018, 08:46 WIB
Fitri Rachmawati,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

LOMBOK UTARA, KOMPAS.com — Nama Lalu Muhammad Zohri (18), atlet Indonesia asal Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, mendadak tenar setelah menjadi juara dunia dalam Kejuaraan Dunia Atletik U-20 untuk nomor 100 meter putra di Finlandia, Rabu (11/7/2018).

Di balik prestasi yang membanggakan rakyat seantero Indonesia ini, tersimpan cerita getir nan haru. Salah satunya soal sepatu lari yang menjadi bagian penting dalam perjuangannya.

Siapa sangka, setahun sebelum kejuaraan ini berlangsung, tak mudah bagi Zohri untuk membeli sepatu seharga Rp 400.000.

Baca juga: Bonus Menanti Zohri di Tanah Air, Rumah hingga Modal Usaha

Baiq Fazilla, kakak kandung Zohri, menuturkan, satu tahun lalu, dia meminta kepada kakaknya untuk dibelikan sepatu seharga Rp 400.000. 

"Dia minta ke saya uang Rp 400.000 untuk beli sepatu sebelum berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan pertandingan ke luar negeri. Saya hanya bisa memberikannya uang seadanya. Saya sangat bangga padanya dan dia tak pernah menuntut,” kata Fazilla sembari menyeka air matanya ketika ditemui Kompas.com di rumah mereka, Kamis (12/7/2018).

Dia mengaku bangga dengan prestasi yang diraih adiknya itu. Dia tahu betul perjuangan keras Zohri berlatih di tengah keterbatasan.

Untuk berlatih saja, lanjut Fazilla, Zohri dulu kerap tidak menggunakan alas kaki karena tidak memiliki sepatu.

"Dia anaknya pendiam dan tidak pernah menuntut ini itu. Bahkan, kalau berlatih tidak pernah pakai alas kaki (sepatu) karena tidak punya," tuturnya seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: Jadi Juara Dunia Atletik, Zohri Bangga Cetak Sejarah untuk Indonesia

Fazilla menuturkan, bakat lari adiknya tersebut sudah terlihat sejak remaja. Bahkan, guru olahraganya pun sudah memantau bakat adiknya tersebut. Lalu, Zohri mulai menjadi atlet lari sejak duduk di bangku SMP.

"Untuk berlatih sendiri, adik saya suka latihan lari di pantai Pelabuhan Bangsal, Pemenang," ucapnya.

Yatim piatu

Fazilla mengatakan, dia dan Zohri merupakan yatim piatu. Zohri adalah anak keempat dari empat bersaudara. Ketiga kakaknya adalah Fazilah (29), Lalu Ma'rib (28), dan Baiq Fujianti (Almh).

Zohri lahir di Karang Pansor, 1 Juli 2000. Kedua orangtuanya, Lalu Ahmad Yani, sudah meninggal dunia pada tahun 2017, sedangkan ibunya, Saeriah, sudah lebih dulu pergi pada tahun 2015.

"Cita-citanya mau banggakan keluarga dan buatkan rumah," tutur Fazilah menceritakan pengakuan adiknya.

Pantauan Kompas.com, mereka tinggal di rumah yang terbuat dari kayu. Dinding kamar tidur Zohri terbuat dari dari anyaman bambu dan kayu. Sebagian dinding ditutupi koran yang sudah lapuk.

Baca juga: Zohri, Sang Juara Dunia Lari 100 Meter U-20, Hidup Dalam Kesederhanaan

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com