Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jihan, Mahasiswi UNY Berjuang Lawan Radang Usus Saat BPJS Diblokir

Kompas.com - 13/07/2018, 07:00 WIB
Ghinan Salman,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Jihan Arrifa Mawaddah dikenal sebagai gadis multi talenta dan berprestasi. Sejak belia hingga kini menimba ilmu sebagai di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), gadis berusia 20 tahun itu tak pernah membebani orangtua.

Gadis asal Tuban ini selalu mendapat beasiswa karena prestasinya yang menjulang. Dia berturut-turut mendapatkan beasiswa sejak duduk di bangku SMP hingga kuliah.

Di kampusnya, Jihan dikenal sebagai mahasiswi teladan yang memiliki banyak ide kreatif dan suka membantu sesama. Tak hanya berprestasi secara akademik, mahasiswi Ilmu Komunikasi semester V ini juga cukup aktif di organisasi kampus, seperti Himakom dan UKM Unstrat, UNY.

Baca juga: Zohri, Sang Juara Dunia Lari 100 Meter, Hidup Dalam Kesederhanaan

Kisah manis Jihan berubah menjadi kegetiran ketika dia terserang infeksi peradangan usus. Mulanya, Jihan susah menelan makanan, setiap makanan yang masuk ke mulutnya dimuntahkan. Perutnya terasa mual dan terus muntah-muntah.

Pada Rabu lalu (12/7/2018), Kompas.com menemui ibu Jihan, Fatchiyah Hikmah (48), di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL), Surabaya.

Dia bercerita, pasca-Lebaran, kesehatan anak bungsunya itu betul-betul mengkhawatirkan. Jihan terus muntah.

Baca juga: Perkenalkan, Ini Syahrini dan Rambo, Ular Piton Sepanjang 10 Meter dari Kebumen (1)

Hikmah tak kuasa melihat putrinya menahan sakit. Dia pun membawa anaknya ke RSUD Tuban, tepatnya Senin 25 Juni 2018 sekitar pukul 06.18 WIB. Hari itu menjadi hari-hari yang melelahkan.

"Saat dirawat di rumah sakit sudah mendingan. Tapi malamnya muntah-muntah lagi. Akhirnya saya bawa lagi ke UGD," kata Hikmah.

"Dokter bilang sudah dikasih obat. Muntah itu reaksi obatnya bekerja. Dua tiga hari nanti stabil lagi," tambah Hikmah menirukan penuturan salah satu dokter.

Baca juga: Cerita di Balik Demo 2019 Ganti Presiden di Depan Gerai Markobar Milik Anak Jokowi

Tetapi Hikmah tidak tega melihat anaknya terus muntah setiap hari. Jihan pun tidak kuat dan mengeluh karena rasa sakit yang ia derita tak kunjung sembuh. Akhirnya, hanya semalam dirawat di UGD, pihak keluarga memilih pulang paksa dari rumah sakit.

"Saya akhirnya telepon dokter Bambang, dokter langganannya Jihan di Tuban. Saya datang ke praktiknya dan dikasih obat," ungkapnya.

Jihan berangsur pulih. Namun itu tak berlangsung lama karena kondisi Jihan semakin mengkhawatirkan hingga mengharuskannya dioperasi.

Baca juga: Cerita Pemilik 5 Ekor Ikan Arapaima, Biaya Rp 200.000 Per Hari hingga Didatangi Polisi

Sebelum sakit, Jihan selalu mengajak ibunya foto selfie. Setiap momen bersama sang ibu, Jihan selalu mengabadikan setiap momen.

"Penginnya foto terus sebelum sakit," katanya.

BPJS diblokir

Derita yang dialami Jihan dan keluarga bertambah lantaran BPJS milik Jihan diblokir pihak rumah sakit. Karena saat rawat inap pada 25 Juni 2018, keluarga meminta untuk pulang paksa. Operasi pun harus dilakukan dengan membayar biaya yang tidak sedikit.

Baca juga: Pesan Terakhir Korban Penjambretan di Cempaka Putih untuk Calon Suami

Sebelumnya, pihak rumah sakit dan pihak keluarga Jihan telah bersepakat bila pulang paksa, BPJS tidak bisa digunakan selama sebulan. Hikmah pun menuruti perjanjian itu dan membubuhkan tanda tangan.

"Tak pikir sakit biasa jadi saya minta pulang paksa. Ternyata BPJS diblokir dan tidak bisa nerima. Akhirnya, saya membayar umum tidak masalah," katanya.

Bersambung ke halaman dua: Cerita orangtua yang tak tega melihat Jihan kesakitan

 

Pada Jumat (6/7/2018) malam, Jihan harus dioperasi. Hikmah beserta sang suami, Haribowo Irianto (54), yang hanya memiliki usaha sebagai penjual gorengan itu, harus putar otak untuk bisa menebus biaya operasi yang mencapai Rp 13 juta lebih.

Beruntung, banyak saudara, tetangga, serta teman dan dosen Jihan yang turut berempati memberi bantuan secara materil sehingga bisa menebus biaya operasi sang anak.

"Setelah dilakukan operasi, dokter bilang kalau Jihan bukan terkena penyakit usus buntu. Tetapi penyumbatan di usus. Usus Jihan bergerak lamban dan ada bercak putih bercampur darah," ungkapnya.

Baca juga: Suami Istri Lansia Ngontel Setiap Hari dari Hutan ke Kota Antar Anaknya yang Down Syndrome ke Sekolah

Kemudian pihak rumah sakit meminta agar Jihan segera dirujuk ke rumah sakit di Surabaya karena tidak memiliki CT scan yang canggih untuk bisa mengetahui penyebab penyakit yang diderita Jihan.

"Mending saya saja yang sakit"

Tanpa pikir panjang, Hikmah memutuskan agar anaknya dirujuk ke RSAL, Surabaya, Sabtu (7/7/2018).

Bersama suaminya, Hikmah mengantarkan sang anak setelah operasi selesai ke RSAL menggunakan ambulans RSUD Tuban. Dalam perjalanan, Jihan mengeluh sakit sambil memegangi bagian perutnya.

"Jalannya bergelombang, saya tidak tega melihat rasa sakit yang dialami anak saya. Mending saya saja yang sakit," cerita Hikmah sambil menitikkan air mata.

Baca juga: Teka-teki Nining yang Dilaporkan Hilang 1,5 Tahun Lalu Terungkap

Ayah Jihan, Hari, menjelaskan, selama 5 hari dirawat di RSAL sudah ada banyak kemajuan. Menurut dia, Jihan sudah terlihat lebih segar. Penyumbatan usus Jihan sudah dikuras agar tidak menyebar dan mengganggu fungsi jantung, paru-paru, hingga ke otak.

"Setelah di-scan lagi, yang dikhawatirkan ada tumor dan kanker ternyata tidak ada. Cuma radang usus itu yang harus dicegah agar tidak menyebar," tuturnya.

Hari dan Hikmah senang melihat kesehatan Jihan yang terus membaik. Memang, awalnya Hari dan Hikmah cemas dengan biaya yang akan ditanggung karena mereka yakin biaya yang harus dikeluarkan cukup besar, apalagi BPJS Jihan sudah terblokir.

Baca juga: Ternyata Rumahnya Besar dan Punya Mobil, Jadi SKTM-nya Kami Tolak...

Tetapi pihak RSAL mengaktifkan kembali BPJS Jihan. Begitu ditangani, lanjut Hari, pihak RSAL meminta keluarga tenang dan tidak memikirkan biayanya, karena yang pertama harus diselatkan adalah nyawa pasien.

Jihan pun ditangani di ruang ICU IGD RSAL. Saat Jihan mendapat perawatan, Hari dan Hikmah diminta untuk menemui bagian administrasi. Mereka ditanyai tentang kronologis BPJS yang diblokir.

"Saya diminta untuk tidak khawatir. Kata pihak RSAL, BPJS Jihan tetap berjalan dan bisa diaktifkan lagi. Saya bersyukur sekali," katanya.

"Alhamdulillah, biaya tidak terlalu membebani," imbuhnya.

Baca juga: Mahfud MD: Saya Serahkan kepada Presiden Jokowi dan Partai Politik...

Sayangnya, Humas RSAL Surabaya Mayor Silvi belum bisa dikonfirmasi terkait kondisi Jihan. Hingha kini, Jihan terus dirawat intensif dan dipantau perkembangan kesehatannya. Keluarga berharap Jihan bisa segera sembuh dan kembali beraktivitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com