Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terseret Sejauh 50 Meter, Seorang Petani Tewas Tersambar Kereta Api

Kompas.com - 11/07/2018, 19:04 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Seorang petani tewas tersambar Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek di Km 20 +0/1, Desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (11/7/2018) sekitar pukul 11.00 WIB.

Belakangan, identitas korban diketahui bernama Suparman (67), warga Dusun Mangsulan, Desa Jambon, Kecamatan Pulokulon, Grobogan.

Tubuh korban terseret kereta api jurusan Jakarta-Surabaya itu sejauh lebih dari 50 meter. Kondisi korban dalam keadaan mengenaskan.

Seorang saksi mata, warga sekitar rel, Darmawan mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi di pinggir rel jalur Jakarta-Surabaya di Desa Ngrandah.  

"Korban tewas seketika setelah tertabrak kereta api," ujar Darmawan kepada Kompas.com.

Baca juga: Keluarga Yakin Rizky Belum Meninggal karena King Kobra, Tubuhnya Diletakkan di Halaman Rumah

Melihat kejadian tersebut, warga bergegas melapor ke Polsek Toroh. Kemudian, Tim Inafis Polres Grobogan bersama Polsek Toroh menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Korban memiliki tinggi 166 sentimeter dan berat badan 60 kilogram. Pemeriksaan medis, korban mengalami luka serius di bagian kepala, tangan, kaki, dan tubuh," ucap Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Maryoto.

Maryoto menjelaskan, kejadian bermula saat Suparman tengah berjalan kaki menyusuri tepi jalur KA di Desa Ngrandah dari arah timur ke barat. 

Ketika itu warga melihat Suparman menepi karena ada KA yang melintas dari arah barat di lajur sebelah selatan.

"Korban menepi di rel sebelah utara. Setelah kereta api melintas, korban pun kembali ke jalur rel sebelah utara. Namun tanpa sepengetahuan korban, melintas KA Argo Bromo Anggrek dengan nomor loko  2061398," kata Maryoto.

Baca juga: Rizky Tewas Dipatuk Ular King Kobra yang Ditolongnya Saat Banjir

Seketika itu, KA yang membawa 12 gerbong dengan masinis M Munir dan asistennya Indra Prasetyo serta Aris Darmawan menyambar tubuh korban.

"Korban terseret KA sejauh kurang lebih 50 meter tepat di depan rumah warga. Korban adalah petani yang biasa pulang melalui pinggir rel usai bertani. Jenazah diserahkan keluarga untuk dimakamkan," pungkas Maryoto.

Kompas TV Di Istanbul, Turki, kita akan menemukan halte kereta gantung atau cable car atau teleferik yang biasa digunakan oleh mahasiswa untuk pergi ke kampus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com