Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geledah Rumah Kontrakan di Sleman, Densus 88 Amankan Buku hingga Busur

Kompas.com - 11/07/2018, 17:44 WIB
Wijaya Kusuma,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Densus 88 melakukan penggeledahan di sebuah rumah kontrakan Rt 05/Rw 35 Bedingin, Wetan Sumberadi, Mlati, Sleman yang ditinggali oleh FSH (45) dan keluarganya.

Dari proses pengeledahan yang berlangsung sekitar 1 jam, polisi mengamankan beberapa buku, dokumen, laptop, sebuah pedang, busur dan anak panah.

"Pagi tadi jam 09.00 WIB ada yang datang ke rumah, meminta saya menyaksikan pengeledahan rumah. Saya tanya dari mana diam saja, tapi ada yang berbisik dari Densus 88," ujar Sumarjono, Ketua RT 05/RW 35 Bedingin Wetan, Sumberadi, Mlati, Sleman, saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Rabu (11/07/2018). 

Baca juga: Polisi Bersenjata Lengkap Geledah Rumah Kontrakan Pedagang Bakso Tusuk di Sleman

Sumarjono menyampaikan saat dirinya sampai di lokasi, kontrakan sudah dalam keadaan kosong. SFH, istri dan anak-anaknya sudah tidak ada di rumah kontrakan.

"Rumah sudah kosong. Setahu saya suami (SFH) dan istrinya sudah dibawa," ungkapnya.

Penjagaan aparat juga terlihat ketat. Ada anggota yang berjaga sekitar rumah kontrakan SFH. Masyarakat juga tidak diperbolehkan untuk mendekati lokasi.

"Ada yang berjaga di pojok-pojok , menghalau masyarakat agar tidak mendekat," tuturnya.

Ketua RT yang baru dua tahun purna tugas dari kepolisian ini menyampaikan pengeledahan rumah kontrakan yang ditinggali oleh SFH berlangsung kurang lebih 1 jam. Densus 88 memeriksa dengan teliti setiap ruangan.

Baca juga: Densus 88 Antiteror Geledah Rumah Terduga Teroris di Karanganyar

"Semua diperiksa, sampai isi almari, dibawah tempat tidur juga. Kalau Yang dibawa ada satu kardus berisi buku dan dokumen, terus ada laptop, handphone," bebernya.

Tak hanya itu, menurutnya Densus 88 juga melakukan penyisiran di luar rumah kontrakan yang ditinggali oleh SFH. Dari penyisiran di luar rumah, Densus menemukan beberapa senjata tajam.

"Ada pedang, pisau sangkur, busur dan anak panah, barang-barang itu ditemukan di luar rumah sebelah timur, saya melihat sendiri. Ada lagi yang dibawa itu satu mobil Kijang dan satu sepeda motor," tegasnya.

Sumarjono menjelaskan SFH tinggal dirumah kontrakan sejak Februari 2018 lalu. SFH tinggal bersama istri dan ketiga anaknya.

"Pas izin mau tinggal disini ya saya minta foto copy Kartu Keluarga (KK) dan KTP-nya. Semua sudah diserahkan ke saya," bebernya.

Baca juga: Densus 88 Geledah 5 Rumah Milik Terduga Teroris di Malang

Menurutnya selama tinggal di wilayahnya, SFH bergaul dengan masyarakat. Ia mengikuti berbagai kegiatan bersama warga, termasuk kerja bakti.

"Sebelum kontrak disini pindah-pindah. Kalau tidak salah sudah tiga kali pindah, tapi masih di wilayah kecamatan Mlati," ungkapnya.

Purnawirawan Polisi dengan pangkat terakhir Ipda ini mengaku beberapa bulan lalu mendapat informasi dari petugas jika SFH merupakan seorang mantan narapidana (napi) teroris atau Eks-Napiter.

"Sudah mendapat informasi itu. Makanya saya awasi, saya dekati, saya ajak ngobrol, istilahnya dibina, kembali ke masyarakat," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya Polisi menggunakan sebo (penutup wajah) dan bersenjata lengkap Rabu (11/07/2018) pagi mendatangi dan mengeledah salah satu rumah kontrakan di Rt 05/Rw 35 Bedingin, Wetan Sumberadi, Mlati, Sleman. Rumah kontrakan ini dihuni oleh SFH (45) beserta istri dan anaknya. 

Kompas TV Menurut tetangga, tidak ada hal yang mencurigakan selama para terduga teroris ini tinggal di kawasan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com