Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Yakin Rizky Belum Meninggal karena King Kobra, Tubuhnya Diletakkan di Halaman Rumah

Kompas.com - 11/07/2018, 08:12 WIB
Kurnia Tarigan,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

PALANGKARAYA, KOMPAS.com — Keluarga masih yakin bahwa Rizky (17) yang telah dinyatakan meninggal dunia secara medis setelah dipatuk ular king kobra peliharaannya masih hidup.

Oleh karena itu, sejak dibawa pulang dari rumah sakit, tubuh Rizky belum juga dimakamkan. Keluarga melakukan ritual khusus untuk menyembuhkannya.

Baca juga: Keluarga Tak Percaya Rizky Tewas Dipatuk King Kobra, Jenazah Tak Dimakamkan

Suwardi, ayah Rizky, menuturkan, keluarga tidak langsung percaya bahwa Rizky telah tiada lantaran bagian tubuh Rizky masih terasa hangat dan tidak kaku seperti orang yang telah meninggal pada umumnya.

“Walau sudah memasuki hari kedua, kami tetap yakin bahwa anak kami belum meninggal karena badannya masih hangat dan berkeringat. Kami masih upayakan untuk melakukan ritual agar anak kami bisa sembuh dan pulih seperti biasa,” kata Suwardi saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Selasa.

Baca juga: Rizky Tewas Dipatuk Ular King Kobra yang Ditolongnya Saat Banjir

Rizky (17) tak menyangka bahwa ular king kobra yang dipeliharanya membuat nyawanya sendiri melayang.Handout/Rizky Ahmad Rizky (17) tak menyangka bahwa ular king kobra yang dipeliharanya membuat nyawanya sendiri melayang.
Hingga Selasa (10/7/2018) malam, berdasarkan pantauan, di rumah Rizky masih berlangsung ritual yang dilakukan oleh pihak keluarga dan pawang ular. Siapa pun tidak diizinkan untuk mengambil gambar dan mendokumentasikan semua kegiatan ritual tersebut.

Tubuh Rizky sudah dua hari diletakkan di atas ranjang di halaman rumah korban yang ditutupi dengan kelambu dan pembatas dari kain.

Ular king kobra yang menggigit Rizky disimpan di dalam kotak dan diletakkan persis di sisi tubuh korban. Si ular sempat beberapa kali dilepas di dalam kelambu serta dibiarkan beberapa saat bersama dengan tubuh Rizky.

Baca juga: Cerita Pemilik 10 Ular Piton, Biaya Rp 3 Juta Per Bulan hingga Tolak Tawaran Rp 150 Juta untuk Syahrini (2)

Ini adalah bagian dari ritual yang dipercaya oleh warga setempat. Ritual dipimpin oleh seseorang yang disebut Amang Rambo.

“Kami yakin bahwa Rizky akan tetap pulih kembali,” ungkap Suwardi.

Rizky dinyatakan meninggal dunia setelah dipatuk ular king kobra peliharaannya saat atraksi di kegiatan car free day (CFD) di Bundaran Besar Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu (8/7/2018).

Dia dipatuk di lengan bagian kanan, tetapi tak langsung jatuh. Rizky masih terus bermain dengan ular tersebut. Barulah sekitar satu jam kemudian, Rizky mulai merasa lemas sehingga langsung dilarikan ke RS Doris Sylvanus Palangkaraya.

Baca juga: Cerita Pemilik 5 Ekor Ikan Arapaima, Biaya Rp 200.000 Per Hari hingga Didatangi Polisi

Plt Wakil Direktur Pendidikan dan Kemitraan Rumah Sakit Umum Doris Sylvanus, dr. Theodorus Sapta Atmadja, mengatakan, pihaknya sempat memberikan perawatan intensif kepada Rizky sesaat setelah dibawa ke rumah sakit.

Rizky dirawat 24 jam secara intesif di ruang ICU dan sempat diberikan enam vial suntikan serum anti-bisa ular. Rizky juga dipasangi alat bantu pernapasan.

Namun, setelah lebih dari 24  jam dirawat di ICU dan tidak ada perubahan apa pun, tim medis menyatakan Rizky telah meninggal dunia.

"Apabila pihak keluarga melakukan ritual untuk berupaya menyelamatkan Rizky, semua itu sudah di luar medis sehingga kita tidak bisa bertanggung jawab untuk hal yang terjadi di luar medis tersebut,” ungkap Theodorus kepada Kompas.com melalui telepon, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com