Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Minta Para Ulama Tak Gontok-gontokan Atas Sikap TGB Dukung Jokowi

Kompas.com - 10/07/2018, 22:22 WIB
Fitri Rachmawati,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Sohibul Iman mengatakan, PKS menghormati sikap politik Tuan Guru Bajang (TGB) atau Zainul Majdi, Gubernur NTB 2 periode.

TGB belakangan mendukung Joko Widodo, meskipun bersebrangan dengan sikap Partai Demokrat, tempatnya bernaung dan partai oposisi lainnya serta alumni 212 yang menyebut TGB dalam bursa Capres 2019.

Dia juga meminta para ulama tidak saling serang dan menghujat karena berbeda sikap politik.

"Jangan gara-gara berbeda sikap begitu antar ulama gontok-gontokan," ujar Sohibul Iman, saat berada di Mataram, NTB (10/7/2018).

Baca juga: Presiden PKS: Kalau Ada Isu PKS Setuju AHY, Itu Hanya dalam Mimpi

Sohibul mengaku menghormati keputusan dan sikap TGB.

"Semua orang silahkan punya pilihan politik apapun. Apalagi TGB seorang ulama, tentu memiliki perhitungan yang luar biasa, baik itu perhitungan rasional maupun perhitungan dari sisi keyakinan," katanya.

"Kita menghormati saja, semua orang punya pilihan masing-masing dan bertangungjawab pada pilihan masing masing," ungkapnya.

Sohibul menilai, TGB merupakan anggota majelis tinggi Partai Demokrat, yang mendadak pro Joko Widodo.

Ia menilai, hal tersebut biasa dalam politik. Bukan hanya PKS yang memberi penilaian tersebut. GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) Ulama memiliki penilaian sama.

Baca juga: Beda Sikap soal Capres, Koalisi Gerindra-PKS Bisa Pecah

"Kami baru kedatangan GNPF ke PKS, GNPF juga punya sikap yang sama dengan kami. Bahkan dukungan TGB tak terganggu pada TGB, mereka biasa saja," tuturnya.

Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS NTB yang juga ulama NTB, Tuan Guru Haji Muharor Mahfuz mengaku menghormati sikap TGB. 

Baginya, TGB adalah seorang ulama yang memiliki pengalaman birokrasi dan politik, sehingga tahu dampak pilihan sikap TGB maupun sikapnya itu. 

"Tapi saya tidak menepis adanya reaksi dari kelompok alumni 212 yang sulit menerima sikap politik TGB. Meskipun ada perbedaan pemahaman antar-ulama, ke depan saya yakin akan bersatu lagi tanpa perpecahan," pungkasnya.

Kompas TV Namun JK yakin, kepentingan politik Tuan Guru Bajang kepada Jokowi tidak akan berubah.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com