Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akui Kekalahan di Pilkada Jateng, Sudirman Said Beri 4 Catatan

Kompas.com - 10/07/2018, 07:00 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pasangan calon nomor urut 2 di Pilkada Jawa Tengah Sudirman Said dan Ida Fauziyah mengakui kekalahannya di Pilkada Gubernur-Wakil Gubernur Jateng.

Namun, mantan menteri ESDM ini memberi empat catatan atas pelaksanaan Pilkada. Catatan dinilai diperlukan untuk memperbaiki kualitas demokrasi.

"Catatan bukan dimaksudkan sebagai pernyataan sikap tidak menerima kekalahan, bukan," kata pria yang disapa Pak Dirman, Senin (9/7/2018).

"Catatan-catatan ini perlu ditorehkan semata-mata sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik, sekaligus sebagai sumber pembelajaran bagi seluruh warga," ujarnya.

Baca juga: Setelah Pilkada, Sudirman Said dan Ida Fauziyah Ogah Jadi Caleg

Empat catatan yang disampaikan berkisar soal alasan kekalahan dirinya di Pilkada mulai dari adanya potensi 3,7 DPT bermasalah, hingga adanya pihak yang mengeksekusi tim pemenangannya ketika membawa uang konsumsi saksi.

Catatan pertama soal 3,7 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT) bermasalah. Ia menilai di DPT masih banyak nama-nama pemilih yang tidak akurat.

"Jumlah ini lebih besar dari selisih perolehan suara antara pasangan nomor 1 dan pasangan nomor 2. Kami memandang belum ada penanganan yang cukup serius oleh pihak-pihak yang berwenang," katanya.

Baca juga: Temui Prabowo, Sudirman Said Laporkan Dugaan Kecurangan di Pilkada Jateng

Catatan kedua soal minimnya sosialisasi. Sudirman menilai, minimnya sosialisasi menguntungkan pihak petahana. Sosialisasi oleh KPU minim karena gagal lelang alat peraga kampanye sampai tiga kali.

Catatan ketiga, lanjut dia, adalah soal kredibilitas lembaga survei. Sudirman mengaku lembaga survei berperan persepsi yang merugikan pasangan calon nomor 2.

Para pihak yang hendak mendukung paslon nomor 2, satu per satu menarik diri karena hasil survei.

"Belakangan menjadi pembahasan publik bahwa prediksi lembaga-lembaga survei itu jauh sekali dari kenyataan lapangan yang dibuktikan dengan perolehan suara kita hari ini yang mencapai 41,1 persen," katanya.

Baca juga: Sudirman-Ida: Selamat Bekerja Pak Ganjar-Yasin...

Sementara itu, catatan pamungkas soal adanya tekanan kepada sejumlah pihak yang akan memberikan bantuan untuk pasangan nomor dua.

Dia bahkan menyoroti saat akhir, uang konsumsi untuk saksi disabotase oleh pihak tertentu di tengah perjalanan di jalan tol.

Baca juga: Perkenalkan, Ini Syahrini dan Rambo, Ular Piton Sepanjang 10 Meter dari Kebumen (1)

Hasil rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Jateng menunjukkan pasangan nomor urut 1 Ganjar-Yasin meraih suara terbanyak dengan perolehan suara 58,8 persen atau mendapat 10,3 juta suara. Sementara itu, Sudirman-Ida mendapatkan 7,2 juta suara.

"Jumlah suara yang kami peroleh sejatinya adalah suatu kemenangan intrinsik. Kemenangan dalam tata kerja dan kemenangan suara nurani rakyat Jawa Tengah yang didapat dengan cara-cara luhur, tanpa sedikit pun berniat membalas fitnah, dan tekanan yang kami rasakan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com