Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pengungsi Gunung Agung, antara Hasrat Pulang dan Suara Gemuruh yang Menakutkan (1)

Kompas.com - 08/07/2018, 07:59 WIB
Caroline Damanik

Editor

Saat datang, Menteri ESDM Ignasius Jonan meminta pengungsi di luar radius 4 kilometer untuk kembali ke rumahnya. Menurut Jonan, zona berbahaya masih berada di dalam radius 4 kilometer. Di luar itu, aman.

"Kami prediksi ada erupsi terus tapi kecil. Dampaknya masih di dalam radius 4 kilometer. Kami mengimbau, warga di luar radius 4 kilometer kembali ke rumah," kata Jonan di Pos Pengamatan Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem, Kamis (5/7/2018).

Terkait psikologis pengungsi yang masih merasakan ketakutan setelah terjadi letusan strombolian yang disertai lontaran lava dan batu pijar, Jonan mengintruksikan petugas untuk melakukan sosialisasi ke pengungsi agar tak khawatir dengan kondisi Gunung Agung.

"Saat ini juga memang terdengar suara gemuruh, tapi itu sebenarnya tidak terjadi apa-apa," tambah mantan Menteri Perhubungan ini.

Baca juga: Cerita Sripun, Dara Asal Semarang yang Taklukkan Hati David Beckham (1)

Namun Wayan Sutama tak sepakat. Pengungsi asal Banjar Kesimpar ini sementara waktu memilih untuk tetap tinggal di Posko Pengungsian di UPTD Pertanian, Rendang.

Selain itu, lanjut Sutama, sejumlah pengungsi juga sudah berusia uzur. Mereka tidak bisa bangun, apalagi berlari saat situasi genting untuk mengungsi.

"Khawatir juga kalau buru-buru diminta pulang. Nanti seperti kejadian erupsi Senin malam lalu, saya buru-buru mengungsi dalam keadaan panik dengan menggendong orangtua saya yang usianya sudah 106 tahun. Kendaraan besar (mobil) juga kami tidak punya. Saat seperti itu, pemerintah malah tidak ada. Kami khawatir itu terulang lagi," tutur Sutama.

Sementara itu, Ni Nengah Sutiari (39) mengaku bertahan di Posko Pengungsian UPDT Pertanian Rendang karena mengajak seorang anak dan nenek yang lumpuh karena stroke. Sutiari tak ingin sesuatu menimpa keluarganya saat Gunung Agung kembali erupsi.

"Walaupun ada imbauan dari menteri untuk balik, kemungkinan saya tetap di sini. Kasihan anak dan dadong (nenek) saya," ungkap Sutiari.

Baca juga: Kisah Anak Pelaku Bom Sidoarjo yang Tolak Ajaran Ayahnya Jadi Teroris

Wanita satu anak ini bersedia pulang jika kondisi Gunung Agung benar-benar sudah kembali membaik seperti sebelumnya.

Sutiari bersama keluarga mengaku khawatir dan takut dengan suara gemuruh yang selalu terdengar akhir-akhir ini.

"Suaranya keras. Terdengar hingga ke rumah," ujarnya.

Bersambung: Saya Sudah Tua, Saya Mau di Pengungsian sampai Gunung Agung Membaik (2)


Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Pengungsi Gunung Agung: ‘Siapa Jamin Keselamatan Kami?’

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com