Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Warga demi e-KTP, Datang Subuh hingga Antre Bawa Bayi

Kompas.com - 06/07/2018, 16:08 WIB
Firmansyah,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Waktu baru menunjukkan pukul 07.00 WIB, Jumat (6/7/2018), ratusan masyarakat telah membanjiri kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Kota Bengkulu.

Kantor pelayanan masyarakat itu nyaris seperti pasar tradisional riuh dan sesak. Padahal jam pelayanan belum dibuka.

Di beberapa bagian kantor tampak sejumlah orang terpaksa membawa bekal sarapan karena tak sempat sarapan dari rumah.

Baca juga: Demi E-KTP, Warga Bogor Rela Menginap di Trotoar Sampai Antre 1 Km

Tampak pula sejumlah kaum ibu menggendong dan menyusui bayi yang mungkin masih berusia 1 tahun. Begitu berat perjuangan untuk mendapatkan e-KTP.

"Saya sudah mengantre untuk dapat nomor urut pelayanan sejak subuh datang ke kantor ini, jadi kalau datang jam 08.00 WIB jangan harap dapat dilayani karena cuma dibatasi 100 orang per hari," kata seorang pengurus KTP bernama Dodi.

Warga lain, Sunandar, mengatakan bahwa dia menemani anaknya mengurus KTP terpaksa berangkat dari rumah sejak pukul 05.30 WIB.

Baca juga: Suhu Ekstrem, Embun Es Turun di Dataran Tinggi Dieng

Selain jarak rumah yang jauh, dia berharap dengan datang pagi dapat antrean di depan. Namun dia puas sudah mendapatkan nomor antrean nomor belasan.

"Lumayanlah dapat nomor antrean belasan, takutnya tidak dapat lagi nomor antrean," kata Sunandar.

Perjuangan warga tidak sebatas mengantre sejak subuh karena pengurusan berkas kadang tidak cukup hanya dalam waktu satu hari. Ada pemberlakuan pelayanan berdasarkan kecamatan untuk hari tertentu dalam satu minggu.

"Jadi dalam satu minggu beda-beda pelayanan untuk kecamatan, jadi bisa saja, satu minggu baru selesai untuk urus pembuatan satu KTP baru," tuturnya.

Baca juga: Cerita Si Kembar RI 1 dan RI 2, Kakak Ingin Jadi Programmer, Adik Jadi Wakil Presiden (2)

Ada banyak kebutuhan warga yang harus dilayani Aparatur Sipil Negara (ASN) di gedung itu, mulai dari legalisir Kartu Keluarga, pembuatan KK, akte kelahiran pembuatan KTP Elektronik dan surat keterangan lainnya.

Sejumlah warga mengusulkan agar sistem di Disdukcapil dimudahkan dan disederhanakan dengan menggunakan teknologi telpon pintar.

"Kota Bengkulu harusnya meniru Kota Surabaya pengurusan KTP dan sejenisnya cukup menggunakan telepon pintar, tidak harus antre berjam-jam dan menumpuk. Kasihan ibu-ibu yang bawa anak kecil, juga kasihan dengan ASN yang tentu saja repot melayani," tutur Abdul, warga lainnya.

Ramai sejak 4 tahun lalu

Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bengkulu Sudarto Widyo Saputro menuturkan, fenomena menumpuknya antrean dan warga datang sejak subuh sudah terjadi empat tahun lalu.

Baca juga: Tanam Ganja di Dalam Lemari Kos, Mahasiswa di Bandung Ditangkap

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com