TERNATE, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Kota Ternate, Maluku Utara, sejak Kamis (5/7/2018) hingga Jumat (6/7/2018) dini hari membuat sejumlah kelurahan di wilayah tersebut terendam banjir. Di beberapa titik kedalaman banjir hingga setinggi paha orang dewasa.
Sejumah kelurahan di dalam kota Ternate yang dilanda banjir diantaranya, Bastiong, Mangga Dua, Tanah Tinggi dan Maliaro. Kelurahan Bastiong sudah menjadi langganan banjir ketika intensitas hujan tinggi.
Namun menurut warga hujan semalam terbilang cukup lama hingga banjir mencapai ketinggian sepaha orang dewasa.
Salah satu bangunan yang terkena dampak banjir yaitu SD Islamiyah 2 dan SD Islamiyah 5 di Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan.
Baca juga: BMKG: Waspada Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Maluku Utara
Kedua sekolah yang memiliki satu pintu masuk itu, pagarnya jebol akibat dihantam banjir.
“Memang banjir kali cukup parah, biasanya kalau hujan air hanya di halaman sekolah tapi kali ini masuk ke semua ruangan kelas,” kata Ibu Ati, salah satu pengajar, Jumat (6/7/2018).
Menurutnya, banjir tersebut disebabkan luapan saluran air yang berada di halaman sekolah tidak mampu menampung besarnya debit air sehingga meluap hingga merusak pagar sekolah.
“Tadi malam dengar derasnya air itu seperti tsunami bergemuruh,” katanya.
Menurut dia, luapan saluran air terjadi akibat sampah yang menumpuk dalam saluran tersebut. "Karena memang di dalam saluran air banyak sampah, bahkan batang pohon sampah, ranting pohon dan sebagainya,” katanya lagi.
Beruntung banjir kali ini bertepatan dengan libur sekolah sehingga tidak mengganggu aktivitas belajar murid SD. Meski demikian, sejumlah buku yang disimpan di lantai rusak terkena air.
Baca juga: Banjir 3 Meter Rendam Puluhan Desa di Wajo, Warga Mengungsi di Atap
Sejumlah anggota Polres Ternate dan Kodim 1501 Ternate bergotong-royong membersihkan sisa sampah yang berada di dalam saluran air di SD tersebut.
Cuaca buruk
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) Maluku Utara mengeluarkan status waspada potensi hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir selama tiga hari, dari 5-7 Juli 2018.
Koordinator BMKG Malut Sulimin dalam keterangannya menjelaskan, indikasi potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir di sekitar wilayah Maluku Utara dalam periode beberapa hari ke depan antara lain di Kota Ternate, Kota Tidore, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Taliabu, Kabupaten Morotai, serta sebagian wilayah Halmahera.
Untuk itu, masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang dan jalan licin.