BATAM, KOMPAS.com - Identitas mayat berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan mengapung terikat tali berpemberat di waduk Sei Ladi Sekupang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) sekitar pukul 14.30 WIB, Rabu (4/7/2018) siang kemarin terungkap.
Pria malang tersebut ternyata kelahiran Desa Kubu Padi Kecamatan Kuala Mandor-B, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar).
Hal ini diketahui setelah pihak kepolisian melakukan pengembangan dari kartu ATM yang ditemukan di saku celana baju korban.
Korban sendiri memiliki nama lengkap Taban Musadi yang berusia 30 tahun. Bahkan selama di Batam, korban tinggal di Perum Indootri, Blok E nomor 22, RT 03 RW 07, Kelurahan Tiban Indah, Kecamatan Sekupang, Batam, Kepri.
Baca juga: Sesosok Mayat Ditemukan dengan Kondisi Terikat Tali Berpemberat
"Tempat tinggal tersebut bukanlah tempat tinggal korban, melainkan orangtua angkat korban, Paryudi," kata Kapolsek Lubuk Baja Kompol Yunita Stevani, Kamis (5/7/2018).
Selain itu, berdasarkan hasil pengembangan diketahui korban merupakan atlet lari cepat Kepri dan sering mengharumkan nama Kepri dalam sejumlah kejuaraan.
"Sudah ada beberapa saksi yang kami periksa diantaranya Paryudi, istrinya, anak lelaki Paryudi, anak perempuan Paryudi Nur Azizah, pacar dari Nur Azizah serta Heni kakak angkat korban," jelasnya.
Dari pemeriksaan ini juga terungkap kalau koper yang ditemukan bersama jenazah korban merupakan koper milik Heni yang merupakan kakak angkat korban. Namun Heni ini tidak ada hubungan keluarga dengan Paryudi.
"Heni orang lain, hanya saja Heni juga kakak angkat korban," ujar Yunita.
Baca juga: Banyak Luka Kekerasan pada Mayat yang Ditemukan Terikat Tali Pemberat
Soal asmara
Lebih jauh Yunita mengatakan sebelum ditemukan tewas di waduk Sei Ladi, Taban sempat memukul Nur Azizah ketika anak perempuan Paryudi tersebut tengah terlelap tidur.
"Namun kejadian itu tidak berlangsung lama, dan Taban langsung pergi menggunakan motor Nur hingga akhirnya ditemukan tewas mengapung di Waduk Sei Ladi," katanya.
Menurut Yunita, korban sebenarnya menaruh hati dengan Nur Azizah yang merupakan anak Paryudi, hanya saja Nur tidak menghiraukan hal itu karena Nur menganggap korban sebagai kakaknya.
"Selain itu Nur juga sudah memiliki pacar," terang Yunita.
Disinggung apakah hasil otopsi sudah keluar, Yunita mengaku sampai saat ini dirinya belum menerima hasil otopsi.