BANDA ACEH, KOMPAS.com — Publik terkejut ketika mendengar kabar operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap dua kepala daerah di Aceh ternyata melibatkan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.
Irwandi adalah orang nomor satu di pemerintahan Aceh. Dia masih menjabat sebagai gubenur untuk periode 2017-2022. Periode ini adalah kali kedua dia menjadi sebagai gubernur setelah sebelumnya memimpin Aceh pada tahun 2007-2012.
Irwandi terpilih sebagai gubernur Aceh setelah perdamaian dari konflik Aceh ditandatangani pada tahun 2005. Penyelesaian konflik Aceh mengantarnya menjadi gubernur pada Pilgub Aceh 2006.
Baca juga: Rekam Jejak Irwandi Yusuf Selama Menjadi Gubernur Aceh
Sebelumnya, Irwandi adalah mantan pejabat Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dia adalah mantan juru propaganda di kelompok tersebut. Saat dia dilantik, sejumlah mantan kombatan GAM hadir.
Pada 2012, dia mencoba maju kembali bersama Muhyan Yunan melalui jalur perseorangan. Partai Aceh yang didirikannya bersama pejabat GAM lainnya memutuskan untuk tidak mengusungnya pada Pilgub Aceh saat itu.
Hasilnya, Irwandi dan Muhyan tersingkir oleh pasangan Zaini Abdullah-Muzakir Manaf yang diusung Partai Aceh melalui persaingan suara yang ketat.
Baca juga: Cerita Pemilik 5 Ekor Ikan Arapaima, Biaya Rp 200.000 Per Hari hingga Didatangi Polisi
Tak henti mencoba, pada 2017, Irwandi yang maju dengan kendaraan politik Partai Nanggroe Aceh (PNA) terpilih kembali memimpin Aceh bersama pasangannya, politikus Partai Demokrat, Nova Iriansyah.
Pada pelantikannya dalam rapat paripurna istimewa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Presiden RI Joko Widodo hadir. Pada saat itu, Jokowi sengaja transit di Aceh sebelum melakukan kunjungan kenegaraan ke Turki.
"Baru kali ini hal tersebut dilakukan, yakni Presiden hadir saat pelantikan kepala daerah dan ini tidak ada di daerah lain. Aceh menjadi sesuatu dalam hatinya," kata Irwandi dalam pidato seusai mengucapkan sumpah jabatan sebagai Gubernur Aceh periode 2017-2022 pada 5 Juli 2017.
Baca juga: Hilang 1,5 Tahun di Laut Sukabumi, Nining Ditemukan Selamat di Tepi Pantai
Dalam memimpin Aceh, Irwandi dan Nova menjalankan program pembangunan bernama “Aceh Hebat”. Ada sembilan program khusus yang menjadi penekanan bagi pemerintah daerah Aceh untuk menyejahterakan masyarakat.
Satu di antara program terobosan unggulan Irwandi Yusuf saat menjadi gubernur pada periode 2006-2012 adalah Program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA). Melalui program ini, pemerintah memberikan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat Aceh.
Selama menjalankan pemerintahanan di Aceh sejak Juni 2017 hingga kini, Irwandi dikenal gencar menyuarakan upaya penghapusan fee proyek bagi pejabat pemerintahan dan pihak swasta yang mengerjakan proyek pemerintahan.
Jatuh hati pada pesawat
Semua orang sudah tahu, Irwandi jatuh hati dengan pesawat. Dia punya pesawat pribadi dan bisa menerbangkannya.
Pada 2014, dua tahun setelah gagal dalam Pilgub Aceh, dia sengaja belajar dan mengambil lisensi untuk menerbangkan pesawat di Bandung Pilot Academy.
Baca juga: Cerita Klinik Sunat Legendaris di Bekasi, Didatangi Ratusan Orang hingga Tolak Anak Gemuk