Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Asyik Melejit, PKS Sebut Aher Potensial Maju Pilpres 2019

Kompas.com - 05/07/2018, 07:31 WIB
Putra Prima Perdana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat Nur Supriyanto mengklaim sukses mendongkrak perolehan suara pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) di Pilkada Jawa Barat 2018.

Menurut Supriyanto, elektabilitas pasangan Asyik di awal pencalonan di bawah 5 persen. Namun setelah Pilgub Jabar berlangsung, suaranya melejit bahkan menyalip pasangan Deddy-Dedi yang sejak awal elektabilitasnya bersaing dengan pasangan Ridwan Kamil-Uu.

“Ini menjadi kebahagian dan bukti kerja keras para kader,” kata Supriyanto di kantor DPW PKS Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (4/7/2018).

Meski pada kenyataannya pasangan Asyik masih kalah dari pasangan Rindu dalam real count internal PKS Jabar, Supriyanto menilai, melejitnya suara pasangan Asyik menambah kepercayaan diri PKS untuk menyongsong Pilpres 2019.

“Semua pengamat mengatakan ini barometer untuk menuju 2019,” ujarnya.

Baca juga: Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum Menang di Real Count PKS

Supriyanto menjelaskan, salah satu elemen yang membuat suara pasangan Asyik melejit di Pilkada Jawa Barat 2018 adalah kapitalisasi suara dengan menarik isu 2019 ganti presiden.

Namun dia mengakui, jargon pasangan Asyik tersebut kurang maksimal lantaran waktu sosialisasi terbilang pendek.

“Isu ini populer, sangat berpengaruh, cuma waktunya saja yang kurang,” jelasnya.

Supriyanto menjelaskan, menyongsong Pilpres 2019, pihaknya telah melakukan start lebih awal. Sembilan kader terbaik PKS telah diseleksi.

Selain nama Sohibul Iman selaku presiden PKS, nama yang cukup mentereng lainnya adalah mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau yang akrab disapa Aher.

Baca juga: Cerita Pemilik 5 Ekor Ikan Arapaima, Biaya Rp 200.000 Per Hari hingga Didatangi Polisi

Supriyanto mengatakan, Aher yang memiliki segudang prestasi ketika memimpin Pemerintah Provinsi Jawa Barat selama 10 tahun menjadi salah satu kader PKS yang memiliki kans besar maju di Pilpres 2019 sebagai calon presiden.

Ditunjuk sebagai bakal calon presiden lantaran PKS hingga saat ini belum menyatakan berkoalisi dengan siapapun.

“Semuanya sekarang lagi di atas panggung dan kemungkinanya (terpilih) sama,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, DPW PKS Jawa Barat mengumumkan hasil hitung asli (real count) yang didapatkan dari seluruh kabupaten kota di Jawa Barat.

DPW PKS Jabar menyebut, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) menempati posisi tertinggi perolehan suara di Jawa Barat dengan total 7.175.804.

Posisi kedua ditempati pasangan Sudrajat-Syaikhu (Asyik) dengan perolehan suara 6.302.254 diikuti pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Deddy-Dedi) dengan 5.610.051 dan pasangan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) di posisi buncit dengan perolehan suara 2.754.631.

“Hasil ini menjadi rujukan di internal PKS,” kata Ketua DPW PKS Jawa Barat Nur Supriyanto dalam konferensi pers di kantor DPW PKS Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (4/7/2018).

Kompas TV Ahmad Heryawan meminta Iriawan untuk meneruskan pembangunan Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com