BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat Nur Supriyanto mengklaim sukses mendongkrak perolehan suara pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) di Pilkada Jawa Barat 2018.
Menurut Supriyanto, elektabilitas pasangan Asyik di awal pencalonan di bawah 5 persen. Namun setelah Pilgub Jabar berlangsung, suaranya melejit bahkan menyalip pasangan Deddy-Dedi yang sejak awal elektabilitasnya bersaing dengan pasangan Ridwan Kamil-Uu.
“Ini menjadi kebahagian dan bukti kerja keras para kader,” kata Supriyanto di kantor DPW PKS Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (4/7/2018).
Meski pada kenyataannya pasangan Asyik masih kalah dari pasangan Rindu dalam real count internal PKS Jabar, Supriyanto menilai, melejitnya suara pasangan Asyik menambah kepercayaan diri PKS untuk menyongsong Pilpres 2019.
“Semua pengamat mengatakan ini barometer untuk menuju 2019,” ujarnya.
Baca juga: Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum Menang di Real Count PKS
Supriyanto menjelaskan, salah satu elemen yang membuat suara pasangan Asyik melejit di Pilkada Jawa Barat 2018 adalah kapitalisasi suara dengan menarik isu 2019 ganti presiden.
Namun dia mengakui, jargon pasangan Asyik tersebut kurang maksimal lantaran waktu sosialisasi terbilang pendek.
“Isu ini populer, sangat berpengaruh, cuma waktunya saja yang kurang,” jelasnya.
Supriyanto menjelaskan, menyongsong Pilpres 2019, pihaknya telah melakukan start lebih awal. Sembilan kader terbaik PKS telah diseleksi.
Selain nama Sohibul Iman selaku presiden PKS, nama yang cukup mentereng lainnya adalah mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau yang akrab disapa Aher.
Baca juga: Cerita Pemilik 5 Ekor Ikan Arapaima, Biaya Rp 200.000 Per Hari hingga Didatangi Polisi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.