Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BP3TKI Nunukan Tanggung Pemulangan 3 TKI Korban Tabrakan Speedboat

Kompas.com - 02/07/2018, 22:59 WIB
Sukoco,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja (BP3TKI) Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), menanggung biaya pemulangan 3 jenazah TKI yang menjadi korban tabrakan speedboat di perairan perbatasan Malaysia -Pulau Sebatik.

Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Nunukan Arbain mengatakan, pemulangan korban atas nama nama Agustina Jawa Kelen asal Larantuka, Viani Nuktin, dan Maria Goreti Barek Beguir. 

Pemulangan jenazah korban dari Pelabuhan PLBL Nunukan menuju Pelabuhan Tarakan dan akan mengikuti penerbangan ke Surabaya, Selasa (3/7/2018) pagi.

“Dari sini (Nunukan) menggunkan speedboat carter. Dari Tarakan–Surabaya menggunakan pesawat. Jadi transit ke Surabaya dulu, bermalam, baru ke Maumere,” ujarnya Senin (02/07/2018).

Baca juga: Pascatabrakan Speedboat di Sebatik, Pemerintah Awasi Kepulangan TKI Ilegal

Arbain menambahkan, para TKI yang menjadi korban tabrakan kapal cepat di perairan Sebatik memilih pulang melalui jalur ilegal karena bujukan dari pengurus TKI yang menjanjikan kemudahan pulang tanpa melalui pemeriksaan imigrasi.

Para pengurus TKI tersebut juga memberikan kemudahan pembelian tiket kapal ke daerah asal TKI serta menyediakan akomodasi penginapan bagi TKI. Padahal para TKI yang menjadi korban tabrakan kapal cepat mayoritas memiliki paspor.

“Mereka ini masuknya semula legal dan ada dokumen dokumennya. Karena kadang paspor mereka ini ditahan oleh majikan, sehingga mereka memilih untuk jalan samping. Juga pengaruh pengurus (TKI) itu juga besar sehingga mereka memilih jalur samping," imbuhnya.

Selain 3 TKI korban tabrakan kapal cepat yang diulangkan oleh BP3TKI, satu korban kecelakaan atas nama Anis Platin juga turut dipulangkan ke Flores Nusa Tenggara Timur. Namun biaya pemulangan Anis tidak ditanggung oleh BP3TKI Nunukan.

Baca juga: Jenazah Anis, Korban Tabrakan Speedboat, Dipulangkan ke NTT Pakai Uang Urunan

 

Biaya pemulangan Anis berasl dari urunan keluarga besar korban. Terkait pemulangan Anis yang tidak ditanggung oleh BP3TKI Nunukan, Arbain mengatakan jika Anis dipastikan bukan TKI namun warga Nunukan yang bekerja di Malaysia.

“Menurut data kami pak Yohanis ini warga Nunukan, bukan TKI. Yang bisa difasilitasi pemerintah hanya TKI,” kata Arbain.

Sebelumnya sebuah speedboat yang memuat rombongan TKI dari Malaysia bertabrakan dengan sesama speedboat di perbatasan Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan.

Data dari Kantor pencarian dan Pertolongan Kabupaten Nunukan sebanyak 6 penumpang ditemukan meninggal, 14 penumpang selamat dan 3 penumpang lainnya belum diketahui nasibnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com