Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Mojokerto Pelihara 30 Ekor Ikan Arapaima di Rumahnya

Kompas.com - 02/07/2018, 22:24 WIB
Achmad Faizal,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Penyidik Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Surabaya I telah memeriksa sembilan orang yang dianggap bertanggung jawab atas penyebaran ikan Arapaima Gigas di aliran Sungai Brantas sejak sepekan terakhir.

Seorang diantaranya mengaku masih menyimpan 30 ekor ikan predator tersebut di rumahnya di Desa Canggu Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

"Seorang berinisial G, warga Desa Canggu masih menyimpan 30 ekor Ikan Arapaima di rumahnya," kata Kepala Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Surabaya I, Muhlin, Senin (2/7/2018).

Tapi kata Muhlin, 30 ekor ikan jenis predator itu saat ini sudah dalam penguasaan pihaknya karena sudah diserahkan secara sukarela oleh pemiliknya.

Baca juga: Menteri Susi Beri Warning Para Pemilik Ikan Predator

 

"Pemilik sudah menandatangani penyerahan ikan-ikan itu kepada kami dan sekarang sudah dalam penguasaan kami," jelasnya.

Pria bernama G, diketahui adalah seorang kolektor ikan yang memelihara ikan Arapaima Gigas, sejak ikan tersebut masih berukuran kecil. Ikan-ikan tersebut dipelihara di sekitar rumahnya.

Soal motif penyebaran ikan yang terkenal dengan sebutan ikan monster itu sampai ke aliran Sungai Brantas, saat ini pihaknya masih mendalami dan sedang melakukan pengumpulan bahan dan keterangan.

Lembaga Konservasi Lahan Basah (Ecoton) mencatat, sejak 25 Juni hingga 2 Juli 2018, sudah 14 ekor ikan Arapaima Gigas yang ditangkap warga.

Baca juga: KKP Buka Posko Pengaduan Ikan Arapaima Gigas di Surabaya

 

Sebanyak 3 ekor diantaranya sudah dikonsumsi warga. Terakhir, warga menangkap ikan predator itu di sungai wilayah Prajurit Kulon Kota Mojokerto, Senin (2/7/2018) pagi tadi.

Ikan Arapaima Gigas yang populasi aslinya di sungai Amazon, Brasil, itu disebut akan merusak populasi ikan di aliran Sungai Brantas karena sifatnya yang predator dan invasif.

Sementara aliran sungai Brantas sendiri oleh kelompok pecinta lingkungan didesain sebagai wilayah suaka ikan.

Kompas TV Arapaima termasuk dalam kategori predator ikan air tawar yang berbahaya bagi fauna akuatik asli Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com