Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY Sebut Kemenangan di Pilkada Jatim Karena Tokoh yang Dijagokan

Kompas.com - 01/07/2018, 15:14 WIB
Ghinan Salman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Agus Harimurti Yudhoyono menilai Jawa Timur sebagai kisah sukses dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018.

Padahal, kata AHY, bila dikalkulasi, jumlah konstituen partai politik pengusung pasangan Khofifah-Emil sekitar 42 persen. Masih kalah dengan pesaingnya, Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno.

Sedangkan berdasarkan perolehan suara yang didata KPU sampai hari ini, Khofifah-Emil unggul 53,63 persen. Artinya, menurut AHY, ada peningkatan dari jumlah konstituen.

Di sisi lain, dia melihat ada pergeseran suara sekitar 11,6 persen dari pasangan nomor urut 2 yang berpindah ke pasangan nomor urut 1.

"11 persen ini adalah peningkatan yang signifikan. Ini juga menjadi pelajaran berharga dalam kontestasi politik ke depan, termasuk dalam Pemilu 2019," kata AHY di kediaman Khofifah, Minggu (1/8/2018).

Kalau dikalkulasi secara kuantitatif, bila jumlah partai politik pengusung lebih besar secara konstituen atau elektoral, seharusnya paslon punya modal besar untuk menang. Tetapi hasilnya bisa saja tidak serupa atau tidak match.

"Sekali lagi kembali kepada tokoh dan figur yang dijagokan ataupun diusung oleh parpol-parpol tersebut. Kami bersyukur Bu Khofifah dan Emil dapat meraih suara yang signifikan dan dukungan yang solid," katanya.

Baca juga: Beri Selamat, AHY Sampaikan Pesan SBY kepada Khofifah-Emil

Tentunya, masyarakat tidak dapat dipaksa ketika mereka lebih menyukai tokoh tertentu dibandingkan tokoh lainnya. Kesamaan visi, misi, karakter, kapasitas, dan integritas, disebut AHY sebagai salah satu faktor menentukan dalam pemilu.

Karena itu, keberadaan tokoh sangat penting ketika bertarung dalan kontestasi politik. Tetapi sinergi dari seluruh partai politik pengusung, tim sukses yang terdiri dari relawan maupun simpatisan, dan elemen-elemen lain harus menjadi satu kesatuan dalam perjuangan ini.

"Partai politik tentu penting dalam meyakinkan mesin partai bekerja secara efektif membantu paslon dalam memenangkan suara, termasuk pikiran masyarakat yang akan memilih," jelasnya. 

AHY berharap kemenangan ini bisa menjadi modal besar dalam memimpin Jawa Timur 5 tahun mendatang, terutama karena dukungan yang besar dari seluruh warga Jawa Timur.

"Mari sama-sama kita bisa menerima semua hasil ini, melakukan rekonsiliasi agar sama-sama bisa membangun Jawa Timur ke depan," terangnya.

Khofifah Indar Parawansa menambahkan, kedatangan AHY di kediamannya disebut bagian dari penguatan agar penyelenggaraan pemerintahan membutuhkan strong partnership di antara eksekutif dan legislatif. Lembaga legislatif adalah lembaga perwakilan partai politik.

"Sehingga komitmen partai pengusung untuk mengawal itu sangat penting. Komitmen parpol lain di DPRD untuk beriringan menjadikan Jawa Timur makin maju dan unggul," jelasnya.

Baca juga: AHY Nilai Soekarwo Berperan Penting dalam Kemenangan Khofifah-Emil

Rekonsiliasi, menurut Khofifah, disebut menjadi bagian yang cukup penting untuk bisa bersama-sama memajukan Jawa Timur.

"Kontestasi Pilgub sudah selesai. Kita harus masuk pada kontestasi prestasi. Masing-masing kita harus membangun prestasi sebaik-baiknya di sektor apa pun," tambahnya.

Kompas TV Demokrat mengusung 17 calon dalam pilgub di pilkada serentak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com