Lagi, Calon Penumpang Pesawat Tertangkap Bawa Sabu di Selangkangan

PEKANBARU, KOMPAS.com - Dua orang pemuda calon penumpang pesawat di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau tertangkap membawa sabu yang disembunyikan di selangkangan, Sabtu (30/6/2018) sekitar pukul 09.00 WIB.

Kedua pelaku diketahui berinisial AI (25) dan WU (23). Keduanya warga asal Kota Banjarmasin.

Dari tangan kedua pelaku, petugas menyita dua paket sabu dengan berat kotor 800 gram.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto mengatakan, kedua pelaku merupakan calon penumpang pesawat Batik Air tujuan Jakarta.

"Pada saat pemeriksaan di SCP (security check point) 1, petugas aviation security (avsec) mencurigai gerak-gerik salah satu pelaku (AI) setelah melewati pintu detektor," ucap Santo kepada wartawan, Sabtu.

Baca juga: Dua Calon Penumpang Lion Air Kedapatan Bawa 2 Kilogram Sabu di Selangkangan

Melihat pelaku yang terlihat pucat, kata dia, petugas langsung mengamankan pelaku ke ruang avsec untuk dilakukan penggeledahan badan.

"Petugas menemukan bungkusan pelastik hitam berupa paket diduga sabu di selangkangan pelaku," kata Santo.

Dia mengatakan, tak lama kemudian petugas juga melihat salah satu calon penumpang (WU) yang sedang mondar mandir tidak jauh dari SCP 1.

Lalu, petugas langsung mengamankan pelaku ke ruang khusus pemeriksaan. Hasil penggeledahan, petugas menemukan satu paket sabu yang juga disembunyikan di selangkangan.

"Ternyata dia rekan pelaku yang ditangkap sebelumnya (AI). Mereka ini sama-sama calon penumpang pesawat Batik Air tujuan Jakarta," ujar Santo.

Baca juga: Diupah Rp 5 Juta, Muntasir Selundupkan Sabu di Selangkangan

Kemudian, pihak bandara menghubungi Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Pekanbaru untuk tindakan selanjutnya.

"Kedua pelaku dan barang bukti sudah kita amankan untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Santo.

Menurut dia, kedua pelaku AI dan WU terindikasi pengedar narkotika jenis sabu. Namun, saat ini petugas masih melakukan pengembangan.

"Indikasinya pengedar. Kami juga menduga mereka jaringan pengedar (sabu)," ujar Santo.