Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Stempel Kumbara dari Kartunis GM Sudarta...

Kompas.com - 30/06/2018, 16:19 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Karangan bunga duka cita nampak mulai memenuhi pelataran Rumah Duka Sinar Kasih, Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/6/2018).

Di ujung ruangan bercat putih itu, jenazah kartunis Gerardus Mayela Sudarta atau GM Sudarta disemayamkan.

Sahabat Sudarta, FX Puniman masih ingat betul kenangannya tentang almarhum.

Baca juga: Pemred Kompas: Karikatur GM Sudarta seperti Bisikan di Tengah Keramaian...

Sebuah stempel bertuliskan Kumbara atau Kumpulan Bocah Kreatif yang diberikan almarhum masih tersimpan rapi di dalam dompet coklat miliknya.

Puniman mengatakan, sebelum menjadi wartawan dan bekerja di Harian Kompas pada 1973, ia adalah seorang seniman dan penulis puisi asal Bogor.

Ketika itu, Puniman membutuhkan stempel untuk kegiatan seninya.

Ia kemudian mencoba menyurati Sudarta.

Baca juga: Mengenal Sosok Karikaturis GM Sudarta, Si Pengkritik Yang Humoris

"Belum kenal waktu itu sama Mas Darta dan saya pembaca setia Kompas. Tidak lama, saya dikirimi gambar itu (stempel). Masih saya simpan stempel itu sampai sekarang," ucap Puniman, saat ditemui di rumah duka.

Puniman menceritakan, setelah itu, dirinya mendapat kabar bahwa Kompas membutuhkan tenaga di Bogor.

Ia lalu mengirim surat lamaran yang ditujukan kepada pemimpin surat kabar itu, Jakob Oetama.

Tak berselang lama, Puniman mendapat balasan atas lamaran yang dikirimnya itu dan langsung mendatangi kantor Kompas.

Baca juga: Jenazah Kartunis GM Sudarta Disemayamkan di Rumah Duka Sinar Kasih Bogor

"Dari situ, perkenalan saya dengan Mas Darta. Beliau juga yang mempertemukan saya dengan Pak Jakob," kata Puniman.

Dia mengaku sempat menjenguk Sudarta ketika masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam.

GM Sudarta - Kartunis Harian KompasKOMPAS/YUNIADHI AGUNG GM Sudarta - Kartunis Harian Kompas
Di sana, ia memperlihatkan stempel yang diberikan almarhum kepadanya.

"Ketawa dia," kenang Puniman.

Baca juga: Kartunis Oom Pasikom GM Sudarta Tutup Usia

"Dari stempel inilah awal saya ketemu beliau. Stempel ini bikinan dia," tambah dia.

Menurut rencana, jenazah GM Sudarta akan dikremasi pada Senin (2/7/2018) di Rumah Sakit Sentra Medika, Cibinong, Jawa Barat. 

Semasa hidupnya, GM Sudarta telah menghasilkan ribuan karya.

Lewat Oom Pasikom, ia mengemas isu-isu aktual yang terjadi di tanah air maupun mancanegara.

Baca juga: Kepahitan GM Sudarta, Diserbu Panser dan Penyakit Aneh

Secara memikat, Sudarta mampu melontarkan celetukan-celetukan cerdas bahkan sering kali mengejutkan.

Meski gambar kartunnya berisi kritik, tetapi tetap membuat penikmatnya tersenyum.

Kemampuannya di bidang karikatur membawanya berulang kali menerima penghargaan. 

GM Sudarta meninggal dunia pada Sabtu (30/6/2018) pukul 08.25 di usia 73 tahun.

Ia adalah pencipta karakter kartun Oom Pasikom yang rutin menghiasi Harian Kompas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com