Dunia wisata, menurutnya, tidak bisa lepas dari keunggulan pelayanan kepada pengunjung. Sebab jika mengandalkan fasilitas seperti infrastruktur yang bersifat fisik, belum tentu membuat wisatawan tertarik datang.
Sehingga perlu ada jaminan keselamatan, keamanan dan kenyamanan sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK).
“Transportasi kita sedang mengalami persoalan, harus dilakukan perbaikan untuk keselamatan, khususnya transportasi danau. Pertama kita perbaiki SOP dan NSPK-nya, misalnya spesifikasi dan pelayanan. Dermaga juga harus berstandar," ucap dia.
Baca juga: [HOAKS] Foto Kapal Sinar Bangun di Dasar Danau Toba
Upaya perbaikan dapat dicapai dengan kerja sama antara pemerintah sebagai regulator, kemudian swasta yang mengusahakan sarana serta pengguna.
Perlu sinergi antara ketiganya, supaya prioritas pemerintah menjadikan Sumut destinasi wisata Nasional terwujud.
“Kalau tidak, maka kita bukan termasuk orang-orang yang belajar. Tempa besi selagi panas, momentum ini harus dimanfaatkan untuk perbaikan, kalau keburu dingin, susah lagi nanti,” imbuhnya.
Seperti diketahui, KM Sinar Bangun karam di perairan Danau Toba pada Senin (18/6/2018) petang. Sebanyak 21 orang selamat dan tiga orang meninggal dunia, sedangkan 164 orang dinyatakan hilang. Sampai hari ke-13 operasi pencarian, belum ada penambahan jumlah korban karena beratnya medan evakuasi meski mayat korban sudah terdeteksi.
Baca juga: Jasad Korban KM Sinar Bangun Ditemukan, Polri Siapkan Tim DVI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.