Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah KM Sinar Bangun Akan Diangkat, atau Tabur Bunga Mendoakan Korban?

Kompas.com - 30/06/2018, 11:16 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Hasil rekaman remotely operated vehicle (ROV) di kedalaman 450 meter Danau Toba pada operasi pencarian korban karam hari ke-11 menyebutkan, posisi bangkai Kapal Motor (KM) Sinar Bangun sudah ditemukan. Yakni, di sekitar tiga kilometer dari Pelabuhan Tigaras.

Dugaan ini diperkuat dengan terlihatnya beberapa sepeda motor, bagian-bagian kapal, dan mayat korban.

Sampai hari ke-13 ini, tim SAR gabungan masih menggunakan ROV dibantu dua pukat harimau yang diturunkan dari KMP Sumut I dan KMP Sumut II.

Namun bukan hal mudah untuk mengevakuasi para korban dan mengangkat bangkai kapal, kedalaman danau menjadi kendala utama yang juga berdampak bagi para penyelamat.

Baca juga: Basarnas Cari Cara Angkat Jenazah Korban KM Sinar Bangun

"Harus kami pikirkan matang-matang soal keselamatan, bagaimana kami bisa menolong dan objek bisa terangkat. Alat baru untuk membantu ROV juga sudah didatangkan, ditambah beberapa personel TNI AL dari pusat untuk membantu pencarian," kata Kepala Kantor SAR Medan Budiawan, Sabtu (30/6/2018).

"Jadi ini masih rencana ya, apakah akan dilakukan pengangkatan atau tabur bunga dan mendoakan korban," katanya lagi.

Dia bilang, dua pilihan tersebut akan dirundingkan dulu dengan Pemda, Basarnas, dan keluarga korban. 

Opsi pertama adalah merelakan para korban tetap berada di dasar danau. Lalu opsi kedua, tetap akan dilakukan pengangkatan jasad korban tapi memerlukan waktu yang lama.

Sambil menunggu keputusan itu, pihaknya terus melakukan pencarian dari udara menggunakan helikopter dan penyisiran di lokasi target dengan perahu karet.

Baca juga: Selain Badan Kapal, Basarnas Juga Temukan Jasad Korban KM Sinar Bangun

"Kami minta doa masyarakat supaya KM Sinar Bangun bisa secepatnya diangkat, tim SAR masih bekerja," pungkasnya.

Catatan penting

Peristiwa tragis karamnya KM Sinar Bangun menjadi catatan penting bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) dalam hal pengelolaan pariwisata.

Utamanya untuk memperbaiki keselamatan, keamanan dan kenyamanan di kawasan pariwisata.

Apalagi Danau Toba yang sedang proses pengusulan untuk diterima menjadi anggota UNESCO.

Baca juga: Ombudsman: Tidak Ada Kesyahbandaran di Danau Toba, Ini Kelalaian Pemerintah...

“Berikan penekanan pada pengelolaan pariwisata. Kesalahan dan permasalahan yang terjadi selama ini tidak boleh terulang lagi, itu merusak citra pariwisata kita sendiri,” kata Pejabat Gubernur Sumut Eko Subowo.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com