Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tangkap 13 Ikan Arapaima di Sungai Brantas, 3 Ekor Dikonsumsi

Kompas.com - 29/06/2018, 12:37 WIB
Achmad Faizal,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com — Selama empat hari terakhir sejak Senin (24/6/2018) hingga Kamis (28/6/2018) sore, tercatat sudah ada 13 ikan Arapaima Gigas yang ditangkap warga di sepanjang aliran Sungai Brantas. Sebanyak tiga ekor di antaranya dikonsumsi warga.

Catatan Lembaga Konservasi Lahan Basah (Ecoton), tiga ekor ikan yang memiliki populasi asli di sungai Amazon, Brasil, itu dikonsumsi warga saat ditemukan di aliran sungai Brantas tepatnya di Sungai Lengkong, Desa Mliriprowo, Mojokerto, dan di Sungai Porong di Jabon, Sidoarjo.

Baca juga: Ecoton: Ada yang Sengaja Lepas Ikan Arapaima ke Sungai Brantas

"Yang di wilayah Mojokerto ada 2 ekor dan di Sidoarjo 1 ekor yang dikonsumsi warga," kata Amirudin Muttaqin, Koordinator Investigasi Ecoton, Jumat (29/6/2018).

Pihaknya menyatakan sudah meminta warga untuk mengamankan beberapa bagian tubuh seperti lambung dan sirip untuk dilakukan penelitian di laboratorium.

Selain dikonsumsi, sebagian warga juga menemukan ikan dengan panjang setinggi orang dewasa itu dalam keadaan mati dan hidup.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Balai Karantina Ikan dan BKSDA Jawa Timur dalam penemuan ikan arapaima. Mereka juga menurunkan tim untuk melakukan investigasi," ucapnya.

Baca juga: 10 Tahun Bertahan Hidup, Ukuran Ikan Arapaima Ini Capai 3,5 Meter

Ecoton yang selama ini aktif bersama warga di sepanjang aliran sungai Brantas melakukan pelestarian populasi ikan dan menjaga kualitas air sungai mendesak pemerintah untuk segera memproses secara hukum pihak yang melepaskan ikan monster tersebut di aliran Sungai Brantas.

"Ikan arapaima ini disebut ikan monster karena sifatnya yang predator dan merusak populasi ikan asli Sungai Brantas," ujarnya. 

Kompas TV Di dalam mobil, ada pengemudi dan seorang bocah berusia delapan tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com