Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bima Arya yang Kembali Berjaya di Kota Bogor...

Kompas.com - 28/06/2018, 11:44 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

Sebelumnya, ucapan yang sama juga disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Tidak hanya SBY, Ketua Kogasma Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono juga mengatakan hal serupa.

"Mungkin Pak SBY dan Mas AHY juga sudah menyaksikan hasil quick count ini," sebutnya.

Partai Demokrat merupakan salah satu partai pengusung pasangan Bima Arya-Dedie Rachim dalam Pilkada Kota Bogor. Selain Demokrat, partai lainnya adalah Golkar, PAN, Hanura, Nasdem, Perindo dan PBB.

Mengenai kemenangannya versi quick count ini, Bima mengaku, belum sempat berkomunikasi dengan kandidat-kandidat yang menjadi pesaingnya.

"Dari paslon lain belum (telepon), mungkin masih proses," kata Bima.

Baca juga: Menang Quick Count Pilkada Kota Bogor, Bima Arya-Dedie Sujud Syukur

Pertarungan jilid dua

Pilkada Kota Bogor 2018 menjadi ajang pembuktian bagi Bima Arya dan Achmad Ru'yat. Keduanya kembali dipertemukan untuk bertarung memperebutkan kursi nomor satu di Kota Bogor.

Sebelumnya, pada Pemilihan Wali Kota Bogor 2013, persaingan antara Bima dan Ru’yat pernah terjadi.

Ketika itu, Bima datang sebagai penantang Ru'yat yang notabenenya sebagai petahana.

Baca juga: Quick Count Charta Politika Data 50 Persen: Bima Arya Tak Terkejar

Manager Riset Charta Politika, Muslimin Tanja, mengatakan, Bima saat itu mampu unggul karena dari sisi keterpuasan publik terhadap kinerja Achmad Ru’yat saat menjabat Wakil Wali Kota Bogor periode 2009-2014 sangat rendah.

“Ada perbedaan di situ. Sehingga penantang waktu itu Bima Arya, cukup punya peluang besar untuk menyalip. Dan pada akhirnya mampu mengalahkan Achmad Ru'yat," sebut Tanja.

"Nah, sekarang, posisi Bima sebagai incumbent sudah terlalu kuat. Agak sulit dengan waktu yang singkat bagi penantang untuk mengalahkan incumben (Bima Arya) saat ini,” kata dia menjelaskan. 

Kompas TV Untuk menghalau, petugas kepolisian pun diturunkan guna membubarkan massa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com