Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Kru Litbang Kompas Cari Data untuk "Quick Count" di TPS Terpencil

Kompas.com - 27/06/2018, 12:05 WIB
Iqbal Fahmi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Pagi buta, Rendianto Afdol (21) sudah bersolek di depan cermin.

Dengan cermat dia amati setiap lipatan kemeja batik yang melekat di badan. Berlembar-lembar berkas kuesioner telah tertata rapi di dalam tas. Rendianto bertekad, di hari yang bersejarah ini, dia ingin tampil sempurna, tanpa cela.

Rabu (27/6/2018) menjadi hari yang tak hanya penting bagi Rendianto, namun juga bagi seluruh masyarakat Jawa Tengah. Sebab, pada hari ini, palagan demokrasi kembali digelar dalam tajuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018.

Lewat perhelatan ini, masyarakat dapat berdiri sama tinggi. Setiap kepala dari latar belakang berbeda memiliki hak yang sama untuk bersuara. Memilih siapa calon gubernur yang akan menjadi pemimpin mereka untuk kurun waktu lima tahun ke depan.

Namun, pada pesta demokrasi tahun ini, pemuda yang akrab disapa Rendi ini mengemban porsi yang lebih besar dari masyarakat pada umumnya.

Dia ditugaskan oleh Litbang Kompas untuk menjadi interviewer (pewawancara) exit poll dan quick count Pilgub Jawa Tengah 2018.

Baca juga: Mengintip War Room Litbang Kompas untuk Quick Count Pilkada 2018

Tak main-main, Rendi dipercaya menjadi ujung tombak Litbang Kompas untuk melakukan pendataan di sebuah tempat pemungutan suara (TPS) terpencil di Desa Biting, Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara.

Perjalanan dari rumah Rendi di Kelurahan Krandegan menuju TPS 2 Desa Biting memakan waktu sekitar 45 menit. Agar bisa tepat waktu sampai di TPS, dia berangkat dari rumah sebelum matahari menyingsing.

Udara subuh di daerah perbukitan seperti Banjarnegara memang terasa menusuk-nusuk tulang. Dengan menggunakan sepeda motor dan jaket tebal, Rendi membelah kabut dan bukit untuk menjangkau lokasi.

Medan yang dilalui oleh Rendi pun bukan berupa jalan mulus, melainkan aspal terjal dan berliku.

Rendi, interviewer Litbang Kompas, menuju lokasi TPS sampel Pilkada Jawa Tengah, Rabu (27/6/2018).KOMPAS.coM/ M IQBAL FAHMI Rendi, interviewer Litbang Kompas, menuju lokasi TPS sampel Pilkada Jawa Tengah, Rabu (27/6/2018).

Seringkali dia harus melewati ruas jalan yang ambles. Hal ini merupakan tantangan pertama Rendi, mengingat hampir seluruh wilayah Kabupaten Banjarnegara, masuk dalam zona merah bencana tanah longsor yang sulit dijangkau.

“Ya, beginilah tantangan yang harus dihadapi, semua kami lakukan dengan penuh integritas, demi menyajikan data yang akurat dan cepat kepada pembaca Kompas,” katanya.

TPS 2 Desa Biting sendiri berada di RT 6 RW 2. Sebuah rumah yang tidak lain milik Ketua TPS sendiri, Turno, disulap menjadi bilik-bilik pemungutan suara. Total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 2 Desa Biting berjumlah 393, dengan pemilih laki-laki sebanyak 202, dan pemilih perempuan 191.

Dari ratusan pemilih yang datang ke TPS, Rendi bertugas untuk mewawancara empat orang laki-laki dan perempuan terkait hak pilihnya.

Namun jangan sangka hal ini mudah. Pada kenyataannya, Rendi harus berkali-kali mencoba bernegosiasi dengan pemilih yang hilir mudik masuk ke TPS hingga akhirnya berhasil mendapat responden.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com