Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ke-10 Pencarian Korban KM Sinar Bangun, Pukat Harimau Diturunkan

Kompas.com - 27/06/2018, 09:04 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Memasuki hari kesepuluh yang informasinya menjadi hari terakhir pencarian korban tenggelam KM Sinar Bangun, tim SAR gabungan menurunkan pukat harimau ke Danau Toba.

Sehari sebelumnya, jangkar yang digunakan untuk menyisir dasar perairan Tigaras-Simanindo tersangkut benda yang diduga bangkai kapal.

“Hari ini kita kerja lebih rapi karena cuaca mendukung, kemarin kita susah membentuk formasi. Jangkar kita tersangkut objek besar, belum tahu apakah itu KM Sinar Bangun, tapi dugaannya benda seperti papan,” kata Kepala Basarnas Masekal Muda TNI M Syaugi, Selasa (26/6/2018).

Baca juga: Pilkada Serentak 27 Juni, Keluarga Korban KM Sinar Bangun Terancam Tak Mencoblos

Pukat harimau didatangkan dari Belawan dan Sibolga, alat ini bisa menyisir hingga kedalaman 1.000 meter. Harapannya benda-benda yang diduga bagian KM Sinar Bangun dapat ditemukan.

“Kita pinjam dari BPPP Sibolga dan Belawan, sore atau malam ini datang. Kita instal, paginya akan kita sapu ke area yang sudah kita tentukan. Dengan menggunakan jangkar ada yang nyangkut, harapannya dengan pukat lebih memberi petunjuk. Mulai kemarin, kita mengizinkan keluarga korban ikut melakukan pencarian," ucap Syaugi.

Eko Manurung, salah seorang keluarga korban yang masih bertahan di Pelabuhan Tigaras yang dihubungi Kompas.com mengatakan, saat ini pelabuhan sudah sepi. Tinggal hanya beberapa keluarga saja dan petugas pencari.

Baca juga: Data Terbaru, Penumpang KM Sinar Bangun 188, Sebanyak 164 Hilang

"Tidak sampai seratusan orang yang tinggal, sepi di sini. Apalagi, kan, hari ini Pilkada...," katanya, Rabu (27/6/2018).

Dia bilang, saat ini petugas sedang merakit pukat harimau di atas kapal. Ditanya apakah hari ini menjadi hari terakhir pencarian, Eko mengatakan sedang menunggu hasil rapat.

"Sore ini keputusannya. Tadi malam rapat hanya soal pengoperasian pukat," ungkap Eko.

KM Sinar Bangun karam di perairan Danau Toba pada Senin (18/6/2018) petang. Sebanyak 21 orang selamat dan tiga orang meninggal dunia, sedangkan 164 orang dinyatakan hilang.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada laporan penemuan korban terbaru. Tim SAR gabungan hanya menemukan barang-barang diduga milik para penumpang kapal berupa sandal, helm, dan pelampung.

Kompas TV Pencarian korban tenggelamnya Kapal Sinar Bangun di Danau Toba, sudah memasuki hari ke-9.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com