MALANG, KOMPAS.com - Supriyadi (53) terlihat antusias mengikuti sosialisasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang di sebuah rumah makan di Kota Malang, Senin (25/6/2018). Ditengah keterbatasannya sebagai kaum difabel penyandang tunanetra, Supriyadi tidak mau kehilangan hak suaranya untuk memilih.
"Saya kira kalau kita didampingi tidak ada kesulitan. Cuma yang saya khawatirkan teman - teman (sesama tunanetra) yang tidak dapat sosialisasi," katanya.
Supriyadi bersama 1.539 kaum difabel lainnya yang terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT) Kota Malang akan menghadapi dua pemilihan kepala daerah sekaligus. Yakni Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur dan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang pada Rabu (27/6/2018) nanti.
Baca juga: Pilih Siapa di Pilgub Jawa Tengah 2018?
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur diikuti oleh dua pasangan calon. Yakni Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto Dardak dan Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno.
Sedangkan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang diikuti oleh tiga pasangan calon. Yakni, Yaqud Ananda Gudban - Ahmad Wanedi, M Anton - Samsul Mahmud serta Sutiaji - Sofyan Edi Jarwoko.
"Saya ikut terus setiap ada pemilihan. Beberapa kali pemilihan saya didampingi anak saya terus. Saya tidak mau didampingi orang lain. Antisipasi takut curang," kata Supriyadi yang merupakan Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kota Malang.
Pada pemilihan kali ini, Supriyadi juga tidak akan menyiakan hak suaranya. Supriyadi akan menyalurkan hak pilihnya di salah satu TPS di RW 2 Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru.
Nantinya, Supriyadi bersama penyandang tunanetra lainnya akan memilih dengan menggunakan alat bantu kertas yang bertuliskan huruf braille yang sudah disiapkan oleh KPU di semua TPS.
Baca juga: Jelang Pilkada Jatim, Disdukcapil Gresik Terbitkan 8.600 Surat Keterangan Pengganti e-KTP
"Tadi sudah simulasi, hurufnya (braille) jelas. Kan kita juga sambil menghafal pasangan calon supaya cepat," katanya.
Ada harapan yang mendalam dibalik antusiasme penyandang tunanetra itu untuk menyalurkan hak suaranya. Mereka menginginkan pasangan yang terpilih adalah pasangan yang mampu memperjuangkan nasib difabel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.