Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Ingatkan Dampak Fenomena Madden Julian Oscilation

Kompas.com - 26/06/2018, 05:00 WIB
Rosyid A Azhar ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com –  Badan Meteorologi Klimatologi da Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan di beberapa wilayah di Indonesia akibat adanya fenomena Madden Julian Oscilation (MJO).

Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono Prabowo, pada saat musim kemarau hujan dapat dimungkinkan terjadi jika kondisi atmosfer terpenuhi antara lain supply  uap airnya dan kelembapan udara yang tinggi.

Kondisi cuaca signifikan beberapa hari ini, selain pengaruh dinamika cuaca lokal, meningkatnya aktivitas cuaca juga didukung oleh indikasi aktifnya aliran massa udara basah atau yang lebih dikenal dengan fenomena skala regional MJO.

Fenomena ini merupakan gelombang atmosfer tropis yang merambat ke arah Timur dari Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera yang masuk ke wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.

Baca juga: BMKG Dua Kali Beri Peringatan Dini Sebelum KM Sinar Bangun Tenggelam di Danau Toba

“Kondisi ini juga berkaitan dengan berkembangnya daerah pusaran angin di sekitar wilayah Samudera Hindia Barat Sumatra dan Selat Makassar yang memicu pemusatan massa udara, daerah  belokan (perlambatan) angin dan jalur pertemuan angin (konvergensi) serta dorongan massa udara kering dari wilayah selatan yang dapat memicu pertumbuhan awan yang signifikan," kata Mulyono Prabowo.

Kondisi tersebut mempengaruhi pola cuaca di Indonesia dan dampaknya terjadi peningkatan potensi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah.

Wilayah tersebut adalah Aceh, Sumatera Selatan, Lampung, Kep. Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur , Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat.

Baca juga: Cuaca Ekstrem Terjadi Saat KM Sinar Bangun Tenggelam di Danau Toba, Ini Penjelasan BMKG

“Potensi gelombang tinggi 2,5-4 meter diperkirakan terjadi di perairan selatan Jawa hingga NTB, Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga selatan NTB, kepulauan Sermata hingga Tanimbar, Sumba hingga Sawu, Kupang - Rotte, Laut Timor Selatan NTT dan Laut Arafuru,” kata Mulyono Prabowo.

Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Kompas TV Hembusan angin kencang di Kota Bandung beberapa waktu terakhir disebabkan karena siklon ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com