SURABAYA, KOMPAS.com - Hingga H-2 pemungutan suara Pilkada Jatim, sebagian besar penghuni lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Jawa Timur, belum tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur, Susi Susilawati mengatakan, dari total 26.120 penghuni Lapas yang tersebar di 39 Lapas dan Rumah Tahanan (Rutan), hingga Senin (25/6/2018) pukul 13.00 WIB, masih 8.859 penghuni yang masuk DPT.
Sedangkan 15.521 sisanya, masih dalam tahap pengusulan. Ada juga yang masih proses pembuatan e-KTP.
“Dari jumlah itu, ada 705 penghuni Lapas yang tercatat sebagai penduduk luar Jatim, dan 75 masih anak-anak, sehingga tidak bisa berpartisipasi,” ungkap Susi.
Baca juga: Bikin Gaduh, Soekarwo Minta Quick Count Pilkada Jatim Dibatasi
Susi mengaku sudah berusaha maksimal lewat koordinasi agar seluruh penghuni Lapas tidak kehilangan hak politiknya di Pilkada Jatim.
"Kami berupaya lewat pimpinan kami juga agar syarat sebagai pemilih dipermudah," jelasnya.
Minimnya penghuni Lapas yang tidak masuk DPT, menurut Susi, dikarenakan sedikitnya jumlah penghuni yang memiliki kartu identitas.
Padahal dalam aturan KPU yang baru, pemilih harus memiliki identitas jelas dan memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).
"Kalau tahun sebelumnya mudah, penghuni hanya butuh surat keterangan dari Lapas, baru bisa memilih. Kalau sekarang harus berdasarkan NIK," pungkasnya.
Rabu (27/6/2018) mendatang, adalah hari pemungutan suara Pilkada Jatim.
Ada 2 pasangan yang berebut mandat warga Jawa Timur, yakni pasangan Khofifah Indar Parawansah-Emil Elistyanto Dardak serta pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.