Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Tembak Pesawat, Anggota KKB Tembak Warga di Papua, 3 Orang Tewas

Kompas.com - 25/06/2018, 13:21 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Farid Assifa

Tim Redaksi

NDUGA, KOMPAS.com – Usai menembak pesawat milik Trigana jenis Twin Otter, anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) secara membabi buta menyerang warga di Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (25/6/2018).

Akibat aksi koboi KKB di wilayah Bandara Kenyam, sebanyak lima orang warga terkena tembakan dan tiga di antaranya tewas.

“Jadi, benar ada tiga orang tewas dan dua luka-luka akibat ulah kelompok KKB,” ungkap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, Senin siang.

Kamal menjelaskan, penyerangan terhadap warga terjadi ketika aparat TNI dan Polri menyisir anggota KKB yang sebelumnya menembak pesawat milik maskapai Trigana yang mengangkut logistik pemilu dan BKO Brimob.

“Ternyata ketika kita sisir, kelompok ini membagi dua kelompok, yang satu ke wilayah perbukitan dan yang satu kelompok lagi ke pinggiran bandara yang dekat dengan aktivitas masyarakat. Lalu kelompok inilah yang menembaki warga,” kata Kamal.

Kemal mengaku belum bisa memberikan informasi secara detail korban penembakan.

“Yang jelas, informasinya ada tiga orang tewas dan dua orang luka-luka. Namun, kita belum bisa pastikan jumlah korbannya secara detail lantaran akses komunikasi susah di sana,” paparnya.

Baca juga: Pesawat Trigana Air Ditembak di Bandara Kenyam di Nduga, Pilot Terluka

Kamal menegaskan, dalam situasi menjelang pilkada, Papua saat ini dalam kondisi siaga satu.

“Kita masih dalami, apa motif mereka. Apakah menggagalkan pilkada atau ada motif lain. Tapi yang jelas, mereka sudah mengganggu stabilitas keamanan di Papua, khususnya di Nduga,” katanya.

Aparat keamanan minim

Kamal menambahkan, kondisi Kabupaten Nduga yang cukup luas dan tingkat kerawanan yang tinggi tak sebanding dengan jumlah aparat TNI dan Polri yang ditugaskan di sana.

“Di sana hanya ada polsek dan Koramil. Tentunya jumlah personelnya tak banyak. Sebelumnya, secara bertahap 30 personel anggota Brimob sudah dikirim ke sana untuk melakukan BKO. Namun, saat mereka tiba di sana langsung disambut dengan tembakan, yakni pada hari Jumat dan hari ini (red),” paparnya.

Kamal menambahkan, sebelumnya sudah ada komunikasi dengan kepala daerah setempat, yang memberi jaminan tidak akan terjadi penembakan lagi.

“Sebenarnya, kita sayangkan terjadinya penembakan ini. Padahal saat ini adalah kondisi hari tenang menjelang pilkada. Namun, kelompok ini berupaya untuk menciptakan kondisi yang tidak aman di sana,” tambahnya.

Baca juga: Kelompok Kriminal Bersenjata Berondong TNI di Puncak Jaya

Sampai pukul 14.30 WIT, kondisi di Kenyam, khususnya di lingkungan bandara tidak kondusif. Bahkan bunyi-bunyi tembakan masih terdengar.

“Ya, sampai pada pukul itu masih berlangsung adu kontak senjata,” tutupnya.

Kompas TV Tersangka pernah melakukan penyerangan dan pembunuhan terhadap 6 anggota brimob dan TNI di daerah Puncak Jaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com