SOLO, KOMPAS.com - PT Jasa Raharja (Persero) memberangkat sekitar 6.000 penumpang arus balik tujuan Jakarta melalui jalur kereta api dan bus di Solo, Jawa Tengah.
Direktur Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi PT Jasa Raharja HM Wahyu Wibowo mengatakan, ribuan penumpang yang menggunakan kereta api diberangkatkan mulai hari ini hingga besok.
"Ada sekitar 6.000 penumpang arus balik gratis yang kembali ke Jakarta. Yang diberangkatkan ini tidak hanya di sini saja. Tapi besok di Malang dan Surabaya juga akan diberangkatkan kembali ke Jakarta," ungkap Wahyu didampingi Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo saat memberangkatkan penumpang arus balik Lebaran di Stasiun Purwosari, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/6/2018) petang.
Baca juga: Puncak Arus Balik Kedua Diprediksi Terjadi pada Hari Minggu
Ada 10 rangkaian kereta api yang disiapkan untuk mengangkut penumpang tujuan Jakarta.
Pemberangkatan penumpang arus balik Lebaran yang menggunakan kereta api dilakukan secara simbolis di Stasiun Purwosari, Solo, Jawa Tengah, Sabtu petang.
Sementara yang menggunakan moda transportasi bus diberangkatkan dari Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah.
Sedikitnya ada sekitar 70 armada bus dengan total 3.858 penumpang diberangkatkan pada Sabtu pagi.
Baca juga: Jokowi Tinjau Proyek Runway dan Arus Balik di Bandara Soekarno-Hatta
Para penumpang yang diberangkatkan pada arus balik tersebut merupakan pemudik (masyarakat) yang merayakan Lebaran di wilayah eks Karesidenan Surakarta, Malang dan Surabaya.
Program Mudik Bareng BUMN Tahun 2018 yang mengambil tema “Mudik Bareng Guyub Rukun”, kata Wahyu merupakan program tahunan yang bertujuan untuk mengurangi risiko angka kecelakaan serta mengurangi kepadatan arus lalu lintas, terutama pemudik yang menggunakan sepeda motor.
"Total penumpang arus balik Lebaran tahun ini meningkat sebanyak 20 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu," ungkap Wahyu.
Baca juga: Sabtu-Minggu Ini Diperkirakan Puncak Arus Balik di Tol Tangerang-Merak
Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo menambahkan, program mudik dan balik Lebaran gratis tersebut merupakan bentuk pemerataan terhadap masyarakat.
Sehingga, ongkos untuk mudik Lebaran bisa dimanfaatkan masyarakat untuk keperluan lainnya.
"Ini merupakan bentuk layanan pemerintah terhadap masyarakat. Karena masyarakat dijamin keselamatan, keamanan dan kenyamanan sehingga mereka dapat merayaka Lebaran di kampung halaman," terang Rudy.
Baca juga: Arus Balik Tol Jakarta-Cikampek Mulai Padat, Contra Flow Diterapkan
Sementara seorang penumpang arus balik Lebaran, Tarjo (53) mengatakan, sudah empat kali mengikuti program mudik dan balik Lebaran gratis yang diberikan pemerintah.
Melalui program itu dirinya beserta keluarganya dapat merayakan Lebaran di kampung halaman.
"Kemarin saya mudik ke Boyolali sama istri dan anak. Program ini sangat membantu karena ongkos tiket kereta api bisa dipakai untuk membeli keperluan lainnya," kata Tarjo.