SEMARANG, KOMPAS.com – Debat publik di Pilgub Jawa Tengah dimulai tepat pukul 19.30 WIB malam ini.
Pasangan nomor urut 2 Sudirman Said langsung ‘menyerang’ calon petahana soal capaian 5 tahun terakhir.
Serangan itu langsung ditujukan ketika Sudirman diberi waktu untuk bertanya kepada pasangan Ganjar-Yasin.
“Saya terbiasa memperbaiki apa kekurangan. Saya ingin bertanya 5 tahun memerintah kira-kira apa yang kurang dan gagal untuk kami pelajari ketika nanti kami gantikan bapak di Jawa Tengah,” tanya Sudirman, Kamis (21/6/2018).
Baca juga: Prabowo: Banyak yang Membenci Saya
Sebelum Sudirman bertanya, Ganjar sempat memaparkan capaiannya selama 5 tahun menjabat.
Modal 5 tahun itulah yang akan dijadikan modal Ganjar memimpin 5 tahun berikutnya. Capaian keberhasilan bertumpu pada pemerataan pembangunan, pembangun inklusif.
“Pemerintah Jateng sangat transparan, terbuka karena data terbuka. Data itu dibaca tanpa ngapusi, siapapun bisa buka,” ungkapnya.
Ganjar membanggakan keberhasilan mengelola keuangan hingga diganjar opini wajar tanpa pengecualian (WTP) oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Pengelolaan keuangan negara 6 kali WTP, kalau semua indikator silahkan dibaca mana tercapai dan yang tidak,” tambahnya.
Hapus Kartu Tani
Sementara itu, calon gubernur Jawa Tengah Sudirman Said menyoroti banyaknya masalah saat Ganjar menjabat. Ia pun mempunyai solusi atas masalah itu dengan 22 janji kerja.
“Bagi kami, demokrasi bukan tujuan tapi alat untuk menciptakan keadilan sosial dan menumbuhkan kesejahteraan," katanya.
"4,3 juta petani bertarung sendirian. Nelayan berjuang memeroleh haknya. 200.000 honorer dibiarkan menderita, demokrasi harus ada program konkret untuk menyejahterakan rakyat. itu ada 22 janji kerja,” ujar mantan menteri ESDM ini.
Sudirman kembali menyoroti banyaknya kepala daerah di Jateng yang tertangkap KPK. Padahal mereka belum lama dipilih rakyat.
Baca juga: Sudirman Said Harap Wakil Asia Jadi Kampiun Piala Dunia
Pihaknya berkomitmen agar tidak ada lagi kepala daerah di Jateng yang ditangkap KPK.
“Kami sepakat beri keteladanan mulai dari diri sendiri, semua akan ikut. Kalau Kepala daerah dipilih lalu ditangkap KPK itu buat malu,” tambahnya.
Debat pilkada Jateng digelar dengan tema Demokrasi, Hukum, dan Kawasan.
Ada lima panelis dalam debat yaitu Nur Hidayat Sardini (Undip), Tri Marhaeni (Unnes), Imam Taufiq (UIN), Umar Makruf (Unisula), Pri GS (Budayawan).
Debat disiarkan langsung oleh Kompas TV dengan moderator Aiman Witjaksono.