Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Nakhoda KM Sinar Bangun di Samosir

Kompas.com - 21/06/2018, 17:03 WIB
Caroline Damanik

Editor

MEDAN, KOMPAS.com - Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan mengatakan, polisi sudah menangkap nakhoda kapal penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di kawasan perairan Danau Toba di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, pada Senin (18/6/2018).

"Nakhoda saat ini masih kami amankan. Kami tidak bisa memberitahukan di mana keberadaannya. Karena kalau kami beri tahukan, bisa saja terjadi amukan massa," ungkap Marudut di posko pengaduan Pelabuhan Tigaras, Rabu (20/6/2018).

Baca juga: Kesaksian Riko, Korban Selamat Tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba

Marudut mengatakan, nakhoda berinisial TS itu ditangkap di Samosir. Nama nakhoda tidak ada di dalam daftar korban yang hilang karena diduga tidak ikut dalam pelayaran naas tersebut.

"Ada yang aneh dalam pengungkapan kasus tenggelamnya KM Sinar Bangun. Karena dalam daftar korban yang selamat maupun yang hilang, nama nakhoda tidak ditemukan," ujarnya.

Pada sehari sebelumnya, Selasa (19/6/2018), Kapolres Samosir AKBP Agus Darojat  mengatakan, nakhoda TS sudah ditahan di Polres Samosir. Polisi, lanjut dia, masih fokus memulihkan kondisi kesehatan dan psikologis nakhoda.

"Sudah di Polres dan saat ini kita masih fokus ke pemulihan kesehatan sehingga belum bisa kami mintai keterangan," kata Agus.

Baca juga: Fakta-fakta Peristiwa Tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba

Marudut menambahkan, sejak pencarian korban kapal tenggelam dilakukan, sudah ada 21 korban yang ditemukan, terdiri dari 18 korban selamat dan tiga korban tewas.

Dua korban di antaranya sudah berhasil diidentifikasi. Satu jenazah lagi masih diidentifikasi di RSUD Tuan Rondahaim Pematangraya.

"Dari 2 korban meninggal dunia yang berhasil diidentifikasi, positif merupakan penumpang kapal, sedangkan 1 lagi masih diidentifikasi. Harapan kita dia juga memang penumpang yang ikut tenggelam," kata Marudut.

Baca juga: Tak Ada Manifes KM Sinar Bangun, Penumpang Bayar Ongkos di Atas Kapal

Sementara itu, hingga kini belum diketahui pasti jumlah penumpang di KM Sinar Bangun.

Kapal awalnya diberitakan berpenumpang 80 orang. Lalu berdasarkan daftar korban hilang yang diadukan di posko dari keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya, ada sekitar 170 orang yang hilang. Berdasarkan berat kapal, seharusnya kapal hanya berkapasitas 40 orang.

"Sesuai dengan sertifikat kapal, kapal gross tonnya 17. Logikanya kalau 17, hanya bisa menampung 40 penumpang. Sedangkan spesifikasi kapal menurut sertifikat, panjangnya 17 meter, lebar 4 meter dan tingginya 1,5 meter. Pada kenyataannya ini tidak sesuai, karena tinggi kapal mencapai 3 lantai," tuturnya.

Baca juga: 12 Keluargaku Hilang di Danau Toba, Tak Bisa Lagi Aku Nangis...

Polres Simalungun, lanjut dia, sampai saat ini tengah fokus pada pencarian korban dan penelusuran penyebab kecelakaan.

"Hari ini kami akan mulai investigasi, karena seharusnya standarnya kapal penumpang harus dilengkapi life jacket, rubber boat dan sekoci," katanya.



Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kapolres Simalungun Ungkap Keanehan Status Nakhoda KM Sinar Bangun dan Nama Nakhoda Kapal Maut KM Sinar Bangun Disembunyikan, Ini Alasan Pemkab dan Kapolres Samosir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com