KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu meminta aparat kepolisian Manggarai Barat segera menangkap pelaku pemerkosa wisatawan mancanegara perempuan asal Perancis.
Permintaan Marius tersebut disampaikan dalam jumpa pers bersama sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Rabu (20/6/2018) sore.
Menurut Marius, dengan kejadian itu, tentunya mengganggu citra pariwisata di NTT yang saat ini sangat berkembang pesat.
Marius juga mengutuk keras kejadian ini dan meminta maaf kepada wisatawan yang menjadi korban, termasuk keluarganya.
Baca juga: Wisatawan Asal Perancis Diperkosa Pemandu Wisata di Labuan Bajo
Marius mengaku, sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan di Manggarai Barat, agar pelaku segera ditangkap dan diproses secara hukum.
"Kami minta Pak Kapolres Manggarai Barat agar segera menangkap pelaku dan menghukum berat pelakunya," tegas Marius.
Marius mengharapkan, pemerintah daerah setempat, juga segera berkoordinasi dengan polisi agar kejadian ini tidak terulang lagi. Tentu tidak hanya di Labuan Bajo, tapi di seluruh tempat wisata lainnya di seluruh NTT.
Marius meyakini, setiap kejadian di tempat pariwisata tentu akan memengaruhi promosi pariwisata di pentas nasional dan dunia.
Marius pun mengajak wisatawan domestik dan internasional, agar tetap datang ke NTT dan tidak perlu merasa khawatir karena pihaknya akan memastikan keamanan wisatawan.
"Khusus untuk NTT, kami memastikan aman untuk dikunjungi. Kami tentu selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan di provinsi maupun di kabupaten dan kota di NTT," ucap dia.
Baca juga: Berlibur di Labuan Bajo, Pesepak Bola Arjen Roben Beli Kopi Flores
Sebelumnya diberitakan, seorang wisatawan asing asal Perancis berinisial MB (22) diperkosa seseorang yang mengaku sebagai pemandu wisata.
Kapolres Manggarai Barat AKBP Julisa Kusumowardono mengatakan, pelaku diketahui berinisial A yang mengaku sebagai pemandu wisata lepas.
"Kejadian pemerkosaan itu terjadi pada Hari Selasa (12/6/2018) pukul 16.30 WITA dan dilaporkan ke kepolisian, Rabu (13/6/2018) pukul 15.00 WITA," ujar Julisa, kepada Kompas.com, Rabu (20/6/2018) sore.
Julisa mengatakan, pihaknya saat ini masih memburu pelaku pemerkosaan.