BANDUNG, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur Jawa Barat M Iriawan mengatakan, polemik netralitas yang dialamatkan kepada dirinya dinilai tak mendasar.
Menurut dia, tudingan itu bertolak belakang dengan tugas dirinya yang dituntut menjaga netralitas aparatur sipil negara (ASN) di Jabar selama Pilkada berlangsung.
"Salah satu tugas saya di sini mengawasi ASN untuk netral. Saya akan tindak jika ada anak buah saya nanti tidak netral. Kalau saya yang memerintah tidak netral kan lucu. Tolong jelaskan, tidak netralnya saya di mana," ucap Iriawan usai meninjau kondisi arus balik di Cileunyi, Kabupaten Bandung, Rabu (20/6/2018).
Baca juga: M Iriawan: Saya Hanya Melaksanakan Tugas
Mantan Kapolda Jabar itu menjelaskan, penunjukannya sebagai penjabat gubernur hanya kurang dari 10 hari menjelang pencoblosan.
"Saya ke sini sudah jalan semua, kampanye sudah selesai, debat, uang sudah dibagikan juga, bagaimana coba tolong tunjukan. Kalau nuduh orang itu ya harus berdasar lah," ungkapnya.
Lebih lanjut, Iriawan mengatakan secara psikologis ia tak mungkin mempertaruhkan karier dan jabatannya yang sudah dirintis selama puluhan tahun hanya demi mendukung salah satu pasangan calon.
Baca juga: Polri: Pengangkatan Iriawan Jadi PJ Gubernur Jabar Wewenang Pemerintah
"Saya ini orang Jabar, putra daerah. Kira-kira saya mau gak mempertaruhkan karier dan nama baik saya untuk syarat mendukung paslon tertentu. Gak mungkin lah," ucapnya.
"Saya kemarin disumpah pakai Alquran. Kayaknya (tuduhan) gak mendasar. Percaya sama saya, saya akan netral. Mari kita lihat setelah tanggal 27 Juni," tegas Iriawan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.