Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/06/2018, 10:21 WIB
Junaedi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com – Puluhan penumpang arus balik mudik telantar di Pelabuhan Feri Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (19/6/2018) sore.

Perjalanan mereka dibatalkan pihak otoritas pelabuhan karena penumpang kapal feri yang tersedia melebihi kapasitas. 

Karena tak bisa langsung berangkat, para calon penumpang tersebut menginap dan tidur di lantai pelabuhan tanpa alas. 

Selain itu, ada puluhan penumpang kapal yang batal melanjutkan perjalanan karena tidak mendapat tiket. 

Kepala Pelabuhan Simboro Agus Inus Melse menyampaikan, mulai dari H+1 Lebaran, arus balik penumpang mulai terasa. 

Baca juga: Rabu Pagi, Kondisi Arus Balik Lebaran di Cikampek Masih Ramai Lancar

Setiap hari, ada puluhan penumpang yang batal berangkat karena kurangnya data tampung kapal. 

Menurut dia, kapal yang ada hanya mampu menampung 240 penumpang dan 20 unit kendaraan. Sementara itu, jumlah penumpang rata-rata mencapai 400 orang dan 50 unit kendaraan. 

Agus juga menyatakan, pembatasan jumlah penumpang sesuai daya tampung kapal dilakukan demi keselamatan dan keamanan penumpang selama perjalanan balik ke daerah masing-masing. 

Mengenai penumpang yang gagal berangkat, kata Agus, mereka akan menjadi prioritas untuk naik kapal pada hari berikutnya.

Perketat penjualan tiket

Agus juga menyampaikan, otoritas Pelabuhan Simboro mengatur dan memperketat penjualan tiket penumpang ke berbagai tujuan. Penjualan tiket dibuka hingga pukul 10.00 Wita.

Hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya, penjualan tiket dibuka hingga pukul 15.00 Wita atau beberapa saat sebelum kapal berangkat.

Baca juga: Arus Balik Lebaran, Malang ke Surabaya Terjadi Kemacetan Panjang

Pembatasan penjualan tiket kapal, menurut Agus, bertujun menekan angka kecelakaan laut akibat kelebihan kapasitas penumpang saat arus balik Lebaran. 

Agus memprediksi, lonjakan penumpang akan terjadi hingga memasuki H+7 Lebaran. 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com