Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebaran ala Emil Dardak, Kursi Sungkem hingga Trenggalek yang Bikin Kangen

Kompas.com - 18/06/2018, 07:29 WIB
Slamet Widodo,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com – Calon wakil gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak pulang kampung ke Trenggalek, Jawa Timur, selama liburan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah.

Tradisi pulang kampung di Trenggalek sudah dilakukan keluarga besar Emil Dardak sejak sebelum menjabat sebagai bupati.

“Saya dari kecil pulangnya ke Trenggalek setiap lebaran. Bedanya, eyang (Mochammad Dardak) sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu, jadi agak ada yang kosong. Akan tetapi keinginan Almarhum eyang saya agar kami tetap menjadi bagian dari Trenggalek," ungkap Emil, Sabtu (17/6/2018).

Sejak pertama Lebaran, suasana kediaman keluarga besar Emil Dardak selalu ramai dengan pengunjung yang hendak bersilaturahim.

Rumah yang berada di Jalan Wahid Hasyim, Trenggalek, ini diberi tenda tambahan lengkap dengan meja kursi untuk masyarakat yang tengah bersilaturahim.

Emil menuturkan, selain bersilaturahim, setiap Lebaran, keluarga besar Emil Dardak berkumpul sekaligus untuk napak tilas sejarah keluarga besar Mochammad Dardak, eyangnya, yang disebut memiliki peran dalam membangun Trenggalek.

“Hampir seluruh putra beliau (Eyang Dardak) berkiprah di luar kota, bahkan luar negeri. Karena eyangnya eyang kakung saya, turut babat alas di Trenggalek, berharap anaknya agar tidak lepas dari Trenggalek. Ketika diajak ikut anaknya, beliau lebih memilih tetap tinggal sendiri di Trenggalek,” ungkap Emil.

“Dan hingga akhirnya saya ditakdirkan untuk menjadi bupati Trenggalek,” Imbuhnya.

Tradisi pulang kampung ke Trenggalek selalu dilakukan oleh keluarga besar Dardak. Namun kali ini, Emil menilai, keberadaannya di Trenggalek bukan sekadar mudik, tetapi pulang ke rumah.

Sebab sebelum menjabat sebagai Bupati Trenggalek, dia tercatat sebagai warga Trenggalek.

“Saya sendiri tidak mudik,sekarang saya orang Trenggalek sesuai kartu tanda penduduk (KTP). Jadi judulnya, kali ini malah saya yang didatengi keluarga. Tradisi ini tetap kami jaga dan kami ajak seluruh keluarga tetap datang dan berkumpul di Trenggalek setiap hari raya,” ujar Emil.

Sungkeman

Seperti pada umumnya ketika Lebaran di sebuah rumah keluarga besar, setelah shalat Id, mereka melakukan tradisi sungkeman.

Jika sebelumnya Emil beserta keluarganya sungkem kepada sang eyang, pada Lebaran kali ini Emil duduk di kursi yang biasa diduduki eyangnya. Dia yang kemudian disungkemi oleh istri, anak, serta adik dan keluarga lainnya.

“Ada yang menarik ketika sungkem. Buat kami kursi dimana biasa kami sungkem dengan eyang, Lebaran ini kami tetap lakukan dan kursinya pun tetap seperti yang biasa dipakai sungkem kepada eyang dulu,” ujar Emil.

Bagi Emil, Trenggalek selalu membawa kesan maupun kenangan tersendiri. Trenggalek selalu membuatnya rindu akan suasana kota yang tenteram dengan kuliner khas yang berkesan.

“Saya harus mengakui, ketika saya ikut ayah saya dan menempuh pendidikan di ibu kota, banyak yang tidak tahu Trenggalek. Buat saya, Trenggalek suatu kebahagiaan tersendiri, keunikan tersendiri, kulinernya, kotanya, sehingga buat saya sangat berkesan sekali,” tuturnya.

Emil juga menjelaskan, ketika ditakdirkan menjadi Bupati Trenggalek, dia berkeinginan memajukan Trenggalek seperti yang sudah dilakukan oleh para sesepuhnya.

“Tentunya sekarang saya sebagai bupati ingin mengangkat Trenggalek. Banyak hal yang kami ubah, namun nilai historinya tetap kami jaga. Misalnya Pasar Pon, terpaksa kami benahi karena kondisinya tidak begitu adil untuk para pelaku ekonomi di tengah kota kabupaten,” ucap Emil.

Emil lalu berpamitan ketika warga sudah selesai bersilaturahim ke rumahnya. Setelah ini, dia berkunjung untuk silaturahim ke sejumlah kiai serta para sesepuh yang berada di Kabupaten Trenggalek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com