Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Masjid Menara Kudus yang Pernah Dicetak di Uang Kertas Rp 5.000 (2)

Kompas.com - 16/06/2018, 09:30 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KUDUS, KOMPAS.com - Keistimewaan Masjid Menara Kudus di Kelurahan Kauman, Kecamatan Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bukan isapan jempol belaka.

‎Masjid yang didirikan oleh Sunan Kudus atau Sayyid Ja'far Shadiq Azmatkhan pada tahun 956 Hijriah atau 1549 Masehi menyisakan nilai historis yang tinggi.

‎Menara di masjid yang juga kerap disebut Masjid Al Aqsha ini difungsikan oleh Sunan Kudus sebagai tempat mengumandangkan azan dan tempat untuk memukul beduk setiap kali bulan Ramadhan datang. ‎

Baca juga: Masjid Menara Kudus, Saksi Hidup Toleransi dari Masa ke Masa (1)

Karena tingginya filosofi yang terkandung di dalamnya, menara yang konon merupakan menara masjid tertua di wilayah Jawa tersebut kini dijadikan sebagai landmark Kabupaten Kudus.

Masjid Menara Kudus di Kelurahan Kauman, Kecamatan Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu (30/5/2018) sore.KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO Masjid Menara Kudus di Kelurahan Kauman, Kecamatan Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu (30/5/2018) sore.
Sepak terjang Sunan Kudus yang menggunakan pendekatan kultural dalam berdakwah meninggalkan ciri khas akulturasi budaya antara Hindu-Islam pada Masjid Menara Kudus.

Sunan Kudus juga menekankan kepada umat pada saat itu untuk mengutamakan toleransi dengan umat beragama lainnya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya melarang umat menyembelih sapi yang adalah hewan suci bagi umat Hindu.

Baca juga: 5 Tradisi Unik Ramadhan di Nusantara

Sebagai bentuk penghormatan, Pemerintah Indonesia menyematkan dokumentasi gambar menara di Masjid Menara Kudus di belakang uang kertas pecahan Rp 5.000 pada tahun 1986.

"‎Ini bentuk apresiasi Gubernur Bank Indonesia yang dijabat oleh Arifin Siregar saat itu. Hal ini dilakukan karena mengingat keindahan dan nilai sejarah Menara Kudus," ‎kata Denny Nur Hakim, Staf Dokumentasi dan Sejarah Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK), akhir Mei lalu.‎

"Selain itu, Menara Kudus merupakan peninggalan sejarah Indonesia yang perlu dilestarikan dan diperkenalkan kepada masyarakat baik dalam dan luar negeri. ‎Menara Kudus berbentuk candi dan hanya satu-satunya peninggalan sejarah di dunia," lanjut dia.

Baca juga: Kisah Soesilo Toer, Adik Pramoedya Ananta Toer yang Bergelar Doktor dan Kini Jadi Pemulung (1)

Bersambung ke halaman dua: 2.000 pengunjung per hari penasaran dengan pesan toleransi...

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com