GORONTALO, KOMPAS.com – Masyarakat Jawa Tondano (Jaton) masih mempertahankan kebiasaan Puasa Syawal setelah menjalankan puasa Ramadhan.
Setelah berpuasa selama sebulan, mereka masih melanjutkan puasa sunat bulan Syawal selama 6 hari yang dimulai pada hari kedua.
Dalam tradisi mereka, pada hari pertama Syawal, memang ada larangan untuk berpuasa.
“Masyarakat Jaton masih menjalankan puasa Syawal, terutama mereka yang sudah berkeluarga dan generasi tuanya,” kata Idris Mertosono, warga Kampung Yosonegoro, Kabupaten Gorontalo, Jumat (14/6/2018).
Puasa Syawal, lanjut dia, hukumnya sunah. Namun pada masyarakat Jaton, tradisi menjalankan puasa ini sudah dilakukan secara turun-temurun dari para sesepuh yang dipimpin Kiyai Mojo di tempat pembuangannya, Tondano.
Liza Nurkamiden, warga Jaton dari Desa Kaliyoso, juga mengaku banyak keluarganya yang melaksanakan puasa sunah Syawal ini. Bahkan yang muda-muda pun aktif melakukan puasa ini.
“Lebaran Ketupat menurut cerita leluhur kami adalah perayaan diselesaikannya puasa Syawal selama 6 hari,” tuturnya.
Masyarakat Jaton sampai saat ini masih memegang teguh kebiasaan menjalankan puasa Syawal ini. Dengan melaksanakan puasa ini mereka berharap dapat menjadi pribadi yang tangguh dan mendapat ampunan segala dosa dari Allah SWT.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.