Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laga Bela Diri Langga Akhiri Ramadhan di Gorontalo

Kompas.com - 14/06/2018, 12:04 WIB
Rosyid A Azhar ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Pertandingan langga, seni bela diri tradisional masyarakat Gorontalo digelar di akhir Ramadhan atau saat Idul Fitri di Tapa, Kabupaten Bone Bolango.

Kemunculan bela diri tradisional ini disambut gembira masyarakat. Pasalnya, tradisi Langga sangat sulit ditemukan. Para pemainnya pun rata-rata sudah berumur lanjut.

Langga dilombakan di Tapa berbarengan dengan kemeriahan malam pasang lampu menyambut Hari Raya Idul Fitri.

“Malam ini masuk babak final sejak 2 hari lalu dipertandingkan,” kata Hartono Hadjarati, peneliti langga dari Universitas Negeri Gorontalo, Rabu (13/6/2018).

Digelarnya laga langga di akhir Ramadhan, menurut Hartono, untuk menyongsong malam lailatul qadar. Pertandingan ini bahkan terus berlanjut hingga setelah shalat Idul Fitri.

Baca juga: Tumbilotohe, Tradisi Tua Gorontalo Menyambut Idul Fitri

“Langga merupakan hiburan dan sarana mengajak silaturahmi untuk saling memaafkan atau dalam istilah kami moluloto totonula uhi ala alata to delomo duhelo," jelas Hartono yang disertasinya membahas langga.

"Makanya prinsip gerakan langga lebih ke pada pololi atau gerakan keindahan dalam melakukan belaan dan popai,” tuturnya.

Secara historis, masyarakat Tapa setiap Ramadhan melakukan latihan langga yang dilakukan setelah shalat tarawih. 

Pada akhir Ramadhan atau seusai shalat Idul Fitri mereka melakukan pertandingan. Seluruh jago langga akan turun untuk adu tanding dengan pendekar langga dari desa lain.

“Kami senang bisa bermain langga di sini sambil menikmati malam tumbilotohe,” kata Abdul Karim, pemain langga yang sudah sepuh.

Kompas TV Tim Nasional Basket Putra Indonesia tiba di tanah air setelah menjalani training camp di Amerika Serikat selama dua pekan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com